Ford Niat PHK 8.000 Pegawai, Ini Penyebabnya

Nusantaratv.com - 21 Juli 2022

Ilustrasi Ford. (Reuters)
Ilustrasi Ford. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Ford Motor Co., berniat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 8.000 pegawai dalam beberapa pekan mendatang.

Tindakan itu sebagai bagian dari upaya perusahaan dalam mengurangi biaya dan mengintensifkan fokusnya pada kendaraan listrik (electric vehicle/EV), Bloomberg News, yang dikutip Reuters pada Kamis (21/7/2022), mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

PHK itu menyasar pegawai yang digaji Ford, serta Ford Blue yang dibentuk pada Maret untuk menjalankan operasi unit mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) perusahaan, Bloomberg melaporkan.

PHK yang detailnya belum diselesaikan kemungkinan dilakukan secara bertahap, yang akan dimulai pada musim panas tahun ini. Seorang juru bicara Ford TR Reid mengatakan perusahaan tidak mengomentari spekulasi tersebut.

Namun, perusahaan telah menjadwalkan panggilan konferensi pada Kamis (21/7/2022) untuk memperbarui investor tentang rencananya dalam mencapai target produksi kendaraan listrik tahunan yakni 600.000 kendaraan pada 2023 dan lebih dari 2 juta unit pada akhir 2026.

"Untuk mewujudkan transformasi Ford+ kami dan memimpin era baru kendaraan listrik dan terhubung yang menggairahkan dan disruptif ini, kami tetap fokus untuk membentuk kembali pekerjaan kami dan memodernisasi organisasi kami di semua unit bisnis otomotif dan di seluruh perusahaan," kata Reid dalam pernyataannya.

"Sebagai bagian dari ini, kami telah menetapkan target yang jelas untuk menurunkan struktur biaya kami untuk memastikan kami ramping dan sepenuhnya kompetitif dengan yang terbaik di industri ini," tambahnya.

Pada Maret, Ford meningkatkan pengeluaran untuk kendaraan listrik hingga tahun 2026 menjadi US$50 miliar dari target sebelumnya sebesar US$30 miliar, dan mengatur ulang operasinya menjadi unit terpisah yang berfokus pada kendaraan listrik yang menggunakan nama Ford Model e, dan kendaraan bertenaga bensin dengan memakai nama Ford Blue.

Perusahaan yang berbasis di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat (AS) itu, juga mengatakan pada saat itu bahwa bisnis kendaraan listriknya tidak akan menguntungkan sampai model generasi berikutnya mulai diproduksi pada 2025.

Chief Executive Ford Jim Farley mengatakan pada Februari di konferensi Wolfe Research bahwa peluang produsen mobil AS untuk memotong biaya dalam operasi mesin pembakaran internal berada di sisi struktural. "Kami memiliki terlalu banyak orang," ungkapnya.

"Tim manajemen ini sangat yakin bahwa portofolio ICE dan BEV kami berpenghasilan rendah," tambahnya, mengacu pada kendaraan listrik baterai, atau BEV.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close