Nusantaratv.com - CEO Tesla Elon Musk mengatakan akan merelokasi kantor pusatnya dari Palo Alto, California, ke Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), meskipun produsen mobil listrik itu akan terus memperluas kapasitas produksinya di California.
Dikutip dari The Associated Press (AP), Jumat (8/10/2021), Musk tidak menyebutkan tenggat waktu untuk memindahkan kantornya ketika hal tersebut dia sampaikan dalam rapat pemegang saham tahunan Tesla.
Musk memiliki hubungan yang kurang baik dengan California. Pada awal pandemi Covid-19, Musk sempat bentrok dengan otoritas kesehatan wilayah Teluk San Francisco yang mencoba menegakkan aturan pembatasan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja. Pada saat itu, Musk mengancam akan memindahkan operasi Tesla ke Texas atau Nevada.
Namun, pada saat rapat pemegang saham tersebut, Musk menyebut biaya perumahan di wilayah Teluk telah menyulitkan banyak orang untuk memiliki properti di daerah tersebut.
"Kami mengambil lokasi sejauh mungkin, tetapi ada batasan seberapa besar Anda dapat memperhitungkan skala di Bay Area. Untuk memperjelas, kami akan terus memperluas kegiatan kami di California. Ini bukan masalah meninggalkan California," ujar Musk.
Musk menekankan pihaknya berencana memperluas pabrik perusahaan di Fremont, California, di mana Tesla Model S, X, Y dan 3 kendaraan dibuat, dengan harapan dapat meningkatkan output sebesar 50 persen.
Sementara itu, para pemimpin bisnis Bay Area mengatakan rencana pemindahan kantor pusat tersebut menandakan masalah baru yang sedang terjadi di kawasan itu.
"Pengumuman Musk sekali lagi menyoroti urgensi bagi California untuk mengatasi krisis keterjangkauan perumahan kami dan banyak tantangan lain yang membuat begitu sulit bagi perusahaan untuk tumbuh di sini," kata Presiden dan CEO kelompok advokasi bisnis Bay Area Council, Jim Wunderman.
Di sisi lain, Musk sempat mengungkapkan rekor pengiriman kendaraan perusahaan tahun ini, sambil mengatakan jika gangguan rantai pasokan global yang menyebabkan kekurangan chip komputer tetap menjadi tantangan.
"Sepertinya kami memiliki peluang bagus untuk mempertahankannya di masa depan. Pada dasarnya, jika kita mendapatkan chip, kita bisa melakukannya," bebernya.
Akibat krisis chip semikonduktor, produksi pikap Cybertruck Tesla kemungkinan tidak akan dimulai sebelum akhir 2022, kata Musk, memperkirakan perusahaan akan mencapai volume produksi kendaraan pada 2023.
"Kita harus melalui kekurangan rantai pasokan kita yang paling parah di 2023. Saya optimis itu akan terjadi," urainya.
Tesla mengatakan pekan lalu jika mereka mengirimkan 241.300 unit kendaraan listrik pada kuartal ketiga (Q3) 2021 bahkan ketika bergulat dengan kekurangan chip semikonduktor yang telah melanda seluruh industri otomotif.
Penjualan perusahaan dari Juli hingga September mengalahkan perkiraan Wall Street dari 227.000 penjualan di seluruh dunia, menurut penyedia data FactSet.
Penjualan kuartal ketiga naik 72 persen dari 140.000 pengiriman yang dilakukan Tesla untuk periode yang sama tahun lalu. Sepanjang tahun ini, Tesla telah menjual sekitar 627.300 unit kendaraan. Itu menempatkannya pada kecepatan untuk mengalahkan total tahun lalu 499.550 unit kendaraan.