China Ungkap Permintaan Global Kendaraan Energi Baru Lampaui Kapasitas Produksi

Nusantaratv.com - 21 Mei 2024

Ilustrasi. Kendaraan energi baru. (Foto: Reuters)
Ilustrasi. Kendaraan energi baru. (Foto: Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Permintaan global terhadap kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) jauh melampaui kapasitas produksi saat ini.

Hal itu disampaikan salah satu pejabat di Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, He Hailin. Dia membantah retorika "kelebihan kapasitas" yang menargetkan NEV China.

Pernyataan tersebut disampaikan He Hailin pada episode kelima "China Economic Roundtable", sebuah platform diskusi semua media yang digelar Kantor Berita Xinhua, mengutip perkiraan yang dibuat Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA), yang memperkirakan permintaan global terhadap NEV akan mencapai 45 juta pada 2030, atau 4,5 kali lipat dibandingkan angka yang dibubukan pada 2022.

Dilansir dari Xinhua, Selasa (21/5/2024), IEA juga memperkirakan penjualan mobil listrik global akan tetap kuat tahun ini, mencapai sekitar 17 juta hingga akhir tahun. 

Penjualan tersebut tumbuh sekitar 25 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal pertama (Q1) 2024, setara dengan jumlah yang terjual sepanjang 2020.

He Hailin mengatakan pengembangan energi hijau menjadi konsensus global, dan mengembangkan NEV telah menjadi pilihan umum bagi negara-negara untuk mengurangi polusi, mengatasi perubahan iklim, dan memperbaiki lingkungan ekologis.

Membantah klaim sejumlah negara tentang apa yang disebut kelebihan kapasitas di sektor energi baru China. He Hailin mengatakan kapasitas produksi suatu negara yang melampaui permintaan domestik merupakan fenomena umum dan normal di seluruh dunia.

Hal ini mencerminkan keunggulan komparatif negara tersebut serta hasil dari kerja sama dan pembagian pekerjaan internasional. 

"Dalam ekonomi pasar, jumlah supply dan demand selalu bervariasi. Keseimbangan antara supply dan demand bersifat relatif, sementara ketidaksesuaian merupakan hal yang lazim," ujar He Hailin.

Dia menambahkan, sektor NEV sedang mengalami ekspansi pesat, dan tidak dapat disimpulkan ada kelebihan kapasitas hanya berdasarkan tingkat pemanfaatan kapasitas yang telah diperhitungkan.

Dikatakannya, belum ada standar internasional yang terpadu atau diakui untuk menentukan dan mengukur kelebihan kapasitas.

Meskipun tingkat pemanfaatan kapasitas dapat digunakan sebagai salah satu indikator acuan, namun berbagai faktor harus dipertimbangkan, diantaranya karakteristik industri, siklus pasar, kinerja perusahaan, potensi pengembangan, serta pasar domestik dan internasional.

China memiliki keunggulan permintaan pasar yang besar, sistem industri yang lengkap untuk menjamin pasokan, tenaga kerja yang besar dan berkualitas tinggi, serta penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) dan inovasi teknologi yang berkelanjutan.

Disebutkannya, semua ini memberikan keunggulan kompetitif yang komprehensif di sektor NEV.

"Guna mengatasi perubahan iklim, semua negara dan kawasan harus memanfaatkan keunggulan kompetitif masing-masing, meningkatkan kerja sama terbuka dan koordinasi kebijakan, mendorong pembagian hasil yang inovatif, dan menciptakan lingkungan yang mendukung persaingan yang sehat dan perdagangan bebas," tukas He Hailin. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close