Nusantaratv.com - China akan memperpanjang pembebasan pajak pembelian mobil listrik hingga akhir 2023.
Negara Tirai Bambu itu memperpanjang pembebasan pajak pembelian mobil listrik senilai total 100 miliar yuan atau sekitar Rp218,2 triliun, media pemerintah Xinhua melaporkan mengutip rapat kabinet pada Jumat (19/8/2022), seperti dilaporkan Reuters.
Sebelumnya, mengutip Bloomberg, Kamis (23/6/2022), China mempertimbangkan untuk memperpanjang pembebasan pajak pembelian mobil listrik dalam upaya untuk meningkatkan pengeluaran di sektor otomotif sekitar 200 miliar yen (Rp436,4 triliun), televisi pemerintah melaporkan, mengutip pertemuan Dewan Negara yang dipimpin Perdana Menteri Li Keqiang.
Kebijakan pendukung seperti penghapusan pajak bertujuan untuk meningkatkan permintaan kendaraan energi baru serta merangsang pasar mobil bekas, menurut laporan media pemerintah, CCTV.
Subsidi pemerintah yang diperkenalkan pada 2009 untuk membantu industri kendaraan listrik telah ditarik dan akan dihapus sepenuhnya tahun depan. Pembebasan pajak pembelian kendaraan listrik 10 persen akan berakhir pada akhir 2022.
Penjualan mobil di China telah berkurang ketika negara itu sedang melawan wabah Covid-19 dengan menerapkan kebijakan lockdown ketat yang menurunkan nilai pengeluaran konsumen.
Penjualan kendaraan penumpang turun 17 persen pada Mei dari tahun sebelumnya. Tidak ada satu pun mobil baru yang dijual di Shanghai pada April karena virus mewabah di kota itu.
China telah mengatakan akan mengurangi separuh pajak pembelian pada kendaraan penumpang rendah emisi yang memiliki tidak lebih dari sembilan kursi dari Juni hingga Desember seharga 300.000 yuan (Rp654,6 juta) atau kurang dari banderol tersebut.