Nusantaratv.com - China mendominasi pasar kendaraan listrik. Kini, China mengejar Tesla dalam kompetisi menghadirkan humanoid bertenaga baterai.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (24/8/2024), humanoid ini diharapkan dapat menggantikan pekerja manusia yang memproduksi kendaraan listrik di jalur perakitan.
Pada Konferensi Robot Dunia pekan ini di Beijing, China, puluhan perusahaan China memamerkan robot humanoid yang didesain untuk bekerja di pabrik dan Gudang.
Selain itu, banyak juga perusahaan yang memamerkan komponen presisi buatan China yang diperlukan untuk memprodusinya.
Dorongan China ke industri yang sedang berkembang ini diawali dari formula di balik dorongan kendaraan listrik, lebih dari satu dekade lalu, yakni dukungan pemerintah, persaingan harga yang ketat dari para pendatang baru, dan rantai pasokan yang besar.
"Industri robot humanoid China menunjukkan keunggulan yang jelas dalam integrasi rantai pasokan (dan) kemampuan produksi massal," kata analis di LeadLeo Research Institute yang berbasis di China, Arjen Rao.
Upaya robotika ini didukung kebijakan Presiden Xi Jinping untuk mengembangkan "kekuatan produktif baru" dalam teknologi.
Kota Beijing meluncurkan dana yang didukung negara sebesar US$1,4 miliar untuk robotika pada Januari. Sementara Shanghai mengumumkan pada Juli rencana mendirikan dana industri humanoid sebesar US$1,4 miliar.
Robot yang dipamerkan pekan ini berasal dari beberapa pemasok dalam negeri yang sama mengikuti gelombang kendaraan listrik, termasuk produsen baterai dan sensor.
Goldman Sachs memperkirakan pada Januari, pasar global tahunan untuk robot humanoid akan mencapai US$38 miliar pada 2035, dengan hampir 1,4 juta pengiriman untuk aplikasi konsumen dan industri.
Diperkirakan biaya bahan untuk memproduksinya telah turun menjadi sekitar US$150.000 masing-masing pada 2023, tidak termasuk biaya penelitian dan pengembangan.
"Ada ruang besar untuk menekan biaya," kata Hu Debo, CEO Shanghai Kepler Exploration Robotics, sebuah perusahaan yang didirikannya tahun lalu yang terinspirasi oleh robot humanoid Optimus milik Tesla.
"China mengkhususkan diri dalam iterasi dan produksi yang cepat," sambungnya.
Perusahaan Hu tengah mengerjakan versi kelima robot pekerja untuk diuji coba di pabrik. Dia memperkirakan harga jualnya akan kurang dari US$30.000.