Nusantaratv.com - Kementerian Keuangan China telah meluncurkan langkah-langkah untuk mendorong instansi pemerintah memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan dengan memanfaatkan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), seiring dengan percepatan transisi hijau di negara tersebut.
Mengutip Xinhua, Selasa (31/12/2024), surat edaran yang dikeluarkan pada Senin menjelaskan persyaratan baru untuk pengadaan kendaraan listrik oleh lembaga pemerintah.
Kebijakan ini bertujuan mendukung adopsi kendaraan listrik secara luas, sejalan dengan strategi nasional untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Berdasarkan pedoman baru, instansi pemerintah diminta untuk memprioritaskan kendaraan listrik dalam rencana pengadaan mereka, dengan target minimal 30 persen pembelian kendaraan tahunan berupa mobil listrik apabila memungkinkan.
Kebijakan ini juga menetapkan standar untuk kendaraan pemerintah yang digunakan pada rute tetap, khususnya yang beroperasi di daerah perkotaan, seperti kendaraan untuk komunikasi penting.
Untuk jenis kendaraan ini, diharapkan dapat mencapai 100 persen pengadaan kendaraan listrik.
Selain itu, surat edaran tersebut juga mengimbau instansi pemerintah untuk memprioritaskan penggunaan kendaraan listrik dalam kegiatan penyewaan kendaraan.
Dengan perubahan iklim yang menjadi fokus global, kendaraan listrik memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.
Badan Energi Internasional menyebutkan, penjualan kendaraan listrik global harus mencapai 45 juta unit pada tahun 2030 untuk mencapai target netralitas karbon.
Menurut data resmi, pangsa pasar kendaraan listrik di China pada 2015 hanya sedikit lebih dari 1 persen, namun telah melonjak tajam sejak itu, berkat akselerasi transisi hijau ekonomi China.
Pada Juli tahun ini, kendaraan listrik mencatatkan sejarah dengan mengalahkan kendaraan berbahan bakar fosil dalam hal pangsa pasar, dengan penjualan eceran nasional mencapai 878.000 unit, yang menguasai 51,1 persen pasar domestik.