BYD Mulai Produksi Baterai Solid-State Secara Massal pada 2027

Nusantaratv.com - 16 Februari 2025

Ilustrasi. BYD Sealion 7. (Foto: Adiantoro/NTV)
Ilustrasi. BYD Sealion 7. (Foto: Adiantoro/NTV)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pada 15 Februari, di Forum KTT Inovasi dan Pengembangan Baterai China All-Solid-State yang kedua, Sun Huajun, CTO Shenzhen BYD Lithium Battery Co., Ltd., mengungkapkan BYD telah meluncurkan baterai all-solid-state berkapasitas 60Ah dari jalur produksi percontohan pada 2024.

Dilansir dari CarNewsChina, Minggu (16/2/2025), perusahaan berencana memulai demonstrasi produksi massal dan pemasangan baterai all-solid-state pada sekitar 2027, dengan pemasangan skala besar diperkirakan akan terjadi setelah 2030.

Lebih lanjut, Sun memperkirakan dalam pengembangan jangka panjang, setelah peningkatan skala produksi, baterai solid-state dan baterai berbasis cairan dapat mendekati harga yang setara.

Pada September tahun lalu, Sun juga menyatakan perusahaan akan terus memperkuat penelitian dan pengembangan (R&D) baterai generasi berikutnya, seperti baterai solid-state dan material baru, dengan "baterai solid-state berbahan sulfida menjadi salah satu fokus Utama".

Sun optimis periode demonstrasi baterai solid-state berbahan sulfida akan berlangsung antara 2027 hingga 2029, terutama pada kendaraan listrik kelas menengah hingga atas.

Antara 2030 hingga 2032, baterai solid-state berbahan sulfida diprediksi akan memasuki tahap ekspansi dan digunakan pada kendaraan listrik mainstream.

Lian Yubo, kepala ilmuwan BYD, kepala insinyur otomotif, dan dekan Institut Penelitian Teknik Otomotif, menyatakan pandangan serupa, dengan memperkirakan "tiga tahun akan menjadi tantangan, sementara lima tahun lebih realistis".

Lian juga menambahkan faktor-faktor seperti biaya dan pengendalian material akan membuat baterai litium besi fosfat tetap digunakan dalam 15 hingga 20 tahun ke depan.

"Baterai solid-state akan lebih banyak digunakan pada model kendaraan kelas atas, yang saling melengkapi dengan baterai litium besi fosfat, dan diterapkan pada kendaraan dengan berbagai level".

AI dalam Penelitian dan Pengembangan Baterai

Era kecerdasan buatan (AI) telah memberikan dorongan signifikan dalam penelitian dan pengembangan (R&D) baterai dengan memungkinkan analisis mendalam terhadap data dalam jumlah besar, menurut Ouyang Minggao, akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan China dan ketua Platform Inovasi Kolaboratif Industri Baterai China All-Solid-State-University-Research (CASIP).

Ouyang memperkirakan efisiensi R&D baterai dapat meningkat satu hingga dua kali lipat, yang berpotensi menghemat 70% hingga 80% biaya R&D.

CASIP, yang didirikan bersama oleh perusahaan-perusahaan besar seperti CATL dan BYD pada Januari 2024, bertujuan untuk memajukan pengembangan akademis dan industri baterai solid-state di China.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close