Nusantaratv.com - Kepala Eksekutif Mercedes-Benz Ola Kaellenius mengatakan biaya variabel untuk memproduksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) akan tetap lebih tinggi dibandingkan model mesin pembakaran di masa mendatang.
Dia menambahkan biaya tersebut akan terus memicu persaingan ketat. Komentar Kaellenius muncul ketika Mercedes-Benz mengungkapkan lebih banyak rincian tentang arsitektur kendaraan listrik terbarunya, sedan listrik kompak CLA, yang akan diluncurkan tahun depan dan menargetkan jarak tempuh 30-35 persen lebih jauh.
"Biaya variabel untuk mobil listrik lebih tinggi. Hal ini akan tetap terjadi di masa mendatang," kata Kaellenius kepada wartawan di pameran mobil IAA di Munich, pada Minggu (3/9/2023), seperti dilaporkan Reuters.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, biaya yang lebih tinggi tidak dapat dibebankan kepada pelanggan atas dasar suka dan duka. Biaya variabel yang membebani harga produksi kendaraan listrik mencakup bahan baku baterai, pengembangan perangkat lunak, dan harga listrik.
Kaellenius mengatakan hal inilah yang menjadi alasan mengapa kelompok tersebut berupaya mengoptimalkan biaya tetap dan alokasi sumber daya untuk mencapai profitabilitas yang sama dengan mobil listrik seperti halnya dengan mesin pembakaran.
CLA baru menargetkan penggunaan daya sebesar 12 kilowatt-jam per 100 kilometer, dan jarak berkendara 750 km, dibandingkan dengan 17 hingga 18 kWh per 100 km pada model SUV kompak EQA 350 yang ditawarkan Mercedes saat ini.
Ketika ditanya seberapa besar pengurangan biaya kelas CLA baru dibandingkan generasi sebelumnya, Chief Technology Officer Mercedes-Benz Markus Schaefer mengatakan mereka bergerak menuju tingkat pengurangan biaya sebesar 50 persen.
Baterai untuk CLA akan diproduksi oleh pemasok utama CATL dan ACC, yang ketiganya dimiliki Mercedes. CLA, yang akan mulai diproduksi tahun depan dan masuk ke pasar mulai 2025, merupakan upaya untuk mengurangi kompleksitas dalam pengembangan model yang meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, kata Schaefer.
Mercedes-Benz akan menawarkan versi hybrid dan serba listrik, sementara versi diesel tidak ada dalam rencana produsen mobil mewah asal Jerman itu.