Nusantaratv.com - Tesla melakukan penarikan kembali (recall) terhadap 7.600 kendaraan di Amerika Serikat (AS). Penarikan itu dilakukan karena adanya masalah pada airbag (kantong udara).
Mobil listrik Tesla yang terkena dampak recall dilengkapi bantalan kantong udara pengemudi yang rusak dan berpotensi robek saat digunakan. Hal itu disampaikan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) pada Kamis (18/11/2021).
"Penarikan tersebut mencakup sejumlah kendaraan Tesla Model X dan Model S 2021," demikian dilaporkan NHTSA, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/11/2021).
Pemilik mobil listrik Tesla yang terkena dampak kemungkinan akan menerima surat pemberitahuan melalui surat pada 7 Januari 2022.
Dikutip dari Hindustan Times, ini bukan pertama kalinya Tesla menarik kembali mobil listriknya. Awal bulan ini, Tesla mengeluarkan penarikan sukarela terhadap 11.704 kendaraan listrik mereka setelah mengidentifikasi kesalahan perangkat lunak (software) dalam pembaruan FSD pembuat mobil.
Gangguan perangkat lunak termasuk kesalahan yang dapat menyebabkan peringatan tabrakan ke depan yang salah atau aktivasi yang tidak diharapkan dari sistem pengereman darurat otomatis.
Kendaraan yang terkena dampak selama penarikan awal November lalu termasuk mobil listrik Tesla Model S, Model X dan Model 3 tertentu yang diproduksi antara 2017-2021.
Penarikan itu juga memengaruhi mobil Tesla Model Y tertentu yang diproduksi antara 2020-2021. Tesla merilis pembaruan perangkat lunak OTA terpisah untuk mengatasi masalah ini.
Selama beberapa bulan terakhir, mobil Tesla telah menjadi sorotan utama. Beberapa kali mobil listrik Tesla dilaporkan terlibat kecelakaan. Dalam kasus-kasus besar, mobil-mobil tersebut dilaporkan mengemudi dengan teknologi mengemudi semi-otonom Autopilot.
Kecelakaan itu telah menarik perhatian NHTSA ke teknologi Autopilot Tesla yang terkenal. NHTSA saat ini sedang menyelidiki apakah teknologi itu aman. Produsen mobil tersebut juga telah menerima kritik dari berbagai kalangan.
Namun, CEO Tesla Elon Musk tidak terpengaruh oleh kritik tersebut, bahkan masih menganjurkan menggunakan teknologi mengemudi yang sepenuhnya otonom.