Nusantaratv.com - Pabrikan mobil asal Korea Selatan (Korsel), Kia, bakal kembali menyemarakkan ajang pameran otomotif Paris Motor Show 2024, yang dihelat pada Oktober mendatang, setelah absen selama enam tahun.
Dilansir dari The Korea Herald, Selasa (21/5/2024), Kia Prancis menerbitkan postingan LinkedIn pada Minggu yang mengungkapkan jika Kia akan menghadiri Paris Motor Show 2024, mulai 14 Oktober di Paris Expo Porte de Versailles.
"Mari kita rayakan kembalinya Kia ke Paris Motor Show musim gugur ini. Kebaruan, inovasi, dan mobilitas akan menjadi tema utama acara ini. Kia akan menampilkan produk eksklusif terbarunya dan berbagi ambisi masa depannya," tulis postingan tersebut dalam bahasa Prancis.
Di sisi lain, Hyundai Motor juga dikabarkan mempertimbangkan untuk mengikuti acara tersebut. Seorang pejabat Hyundai Motor Group mengatakan keikutsertaan Hyundai Motor di Paris Motor Show masih belum bisa dikonfirmasi hingga saat ini.
Sementara itu, stan Kia diperkirakan akan menghadirkan apa yang disebut perusahaan sebagai teknologi "mobilitas masa depan", khususnya kendaraan listrik.
Sebagai sorotan ini kemungkinan besar akan menjadi debut Kia EV3 di luar negeri, kendaraan listrik pasar massal yang akan beredar perdana di Korea pada Kamis ini. Model Kia EV4 dan EV5, yang ditujukan untuk pasar Eropa masa depan, juga akan dipamerkan.
Paris Motor Show, yang sudah ada sejak 1898, merupakan salah satu dari lima pameran otomotif terbesar di dunia, selain pameran otomotif di Frankfurt, Detroit, Jenewa, dan Tokyo.
Hingga 2018, Hyundai dan Kia konsisten hadir di pameran dua tahunan tersebut sejak Hyundai masuk ke pasar Prancis pada 1992. Namun, pameran pada 2020 tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19, dan kedua merek tersebut absen pada 2022.
Pakar industri menilai kembalinya Kia ke Paris Motor Show sebagai upaya untuk meningkatkan kehadirannya di pasar kendaraan listrik Eropa.
Pameran otomotif tradisional mengalami sedikit penurunan pengaruh, sehingga mendorong Hyundai dan Kia untuk memprioritaskan event yang menekankan inovasi teknologi seperti Consumer Electronics Show (CES).
Ketidakhadiran mereka pada International Motor Show Jerman di Munich tahun lalu sejalan dengan tren ini, namun kemunculan mereka kembali di Paris menandakan fokus baru.
"Eropa adalah medan pertempuran utama bagi kendaraan listrik, sama seperti AS, dengan persaingan yang ketat di antara banyak merek. Keputusan Kia untuk bergabung di Paris Motor Show tahun ini, setelah melewatkan pameran di Jerman tahun lalu, menunjukkan jika mereka serius meningkatkan kehadirannya untuk melawan persaingan dari China dan kuatnya pemain lokal," kata orang dalam industri ini.
Eropa menyumbang sekitar setengah dari pasar kendaraan listrik global di luar China. Pemain dominannya antara lain Tesla, Volkswagen, Stellantis, BMW, dan Mercedes-Benz.
Pabrikan China, khususnya BYD, juga telah membuat terobosan signifikan. Perkiraan tarif AS sebesar 100 persen terhadap kendaraan listrik China kemungkinan akan mendorong lebih banyak merek China masuk ke pasar Eropa.
Meskipun Hyundai dan Kia secara umum memiliki kinerja yang baik dalam penjualan kendaraan listrik global, baru-baru ini mereka mengalami sedikit perlambatan di Eropa.
Pada kuartal pertama (Q1) tahun ini, Kia melaporkan 44.000 unit penjualan kendaraan listrik global, meningkat 7,9 persen dari tahun sebelumnya.
Namun pangsa penjualan ini di Eropa Barat turun dari 44,1 persen menjadi 41,7 persen. Begitu juga, pangsa penjualan kendaraan listrik Hyundai di Eropa turun 5,2 poin persen menjadi 10,7 persen, terutama disebabkan oleh penurunan penjualan model andalan seperti Kia EV6 dan Hyundai Ioniq 5.