Nusantaratv.com - World Central Kitchen (WCK) siap melanjutkan operasinya di Jalur Gaza setelah tujuh pekerja dari badan amal tersebut tewas dalam serangan udara Israel awal bulan ini.
"Situasi kemanusiaan di Gaza masih mengerikan. Kami memulai kembali operasi kami dengan energi, martabat, dan fokus yang sama untuk memberi makan sebanyak mungkin orang," kata CEO World Central Kitchen, Erin Gore, dalam pernyataannya pada Minggu (29/4/2024), seperti dilansir dari Anadolu Agency.
Dikatakannya, WCK akan terus mengirimkan makanan sebanyak mungkin ke Gaza, termasuk Gaza utara, melalui darat, udara atau laut.
"Kami punya 276 truk, setara dengan hampir 8 juta makanan, siap masuk melalui penyeberangan Rafah. Kami juga akan mengirimkan truk dari Yordania. Kami sedang menjajaki koridor maritim dan memanfaatkan Pelabuhan Ashdod," lanjutnya.
"Selain 68 dapur komunitas, kami sedang membangun dapur produksi tinggi ketiga di Mawasi (dua lainnya berada di Rafah dan Deir al-Balah)," tambah Gore.
Diketahui, serangan udara Israel menewaskan tujuh pekerja badan amal WCK, yakni warga negara Inggris (3 orang), warga negara Australia (1 orang), warga negara Polandia (1 orang), warga negara ganda AS-Kanada (1 orang), dan warga Palestina (1 orang), pada 1 April lalu.
Hal ini telah memicu kecaman keras di seluruh dunia. Banyak pihak, termasuk pendiri WCK Jose Andres, membantah klaim Israel jika serangan itu sebagai "kesalahan fatal" akibat adanya "kesalahan identifikasi".
Gore mengatakan sebelum menghentikan operasinya, WCK telah mendistribusikan lebih dari 43 juta makanan di Gaza sejak 7 Oktober.