WHO: Hampir 200 Kasus Cacar Monyet Dilaporkan di 20 Lebih Negara

Nusantaratv.com - 28 Mei 2022

Ilustrasi cacar monyet. (WHO/Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria)
Ilustrasi cacar monyet. (WHO/Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, hampir 200 kasus cacar monyet telah dilaporkan di lebih dari 20 negara yang biasanya diketahui tidak memiliki wabah penyakit tersebut.

Namun WHO menggambarkan, wabah ini 'dapat dikendalikan' dan mengusulkan agar membuat persediaan untuk berbagi secara adil vaksin dan obat-obatan di seluruh dunia.

Selama briefing publik pada Jumat (27/5/2022), badan kesehatan PBB itu mengatakan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang apa yang memicu wabah cacar monyet yang belum pernah terjadi sebelumnya di luar Afrika, tetapi tidak ada bukti bahwa perubahan genetik apa pun pada virus tersebut yang bertanggung jawab. 

"Pengurutan pertama virus menunjukkan, bahwa jenisnya tidak berbeda dari jenis yang dapat kita temukan di negara-negara endemik dan (wabah ini) mungkin lebih disebabkan oleh perubahan perilaku manusia," kata Direktur Pandemi dan Penyakit Epidemik WHO, Dr. Sylvie Briand, dikutip dari The Associated Press (AP), Sabtu (28/5/2022).

Awal pekan ini, penasihat utama WHO mengatakan wabah di Eropa, Amerika Serikat (AS), Israel, Australia, dan sekitarnya kemungkinan terkait dengan perilaku seks. Hal ini menandai perubahan yang signifikan dari pola penyebaran penyakit yang khas di Afrika tengah dan barat, di mana orang-orang terutama terinfeksi oleh hewan seperti hewan pengerat dan primata liar, dan wabah belum menyebar melintasi perbatasan.

Dan, tidak ada vaksin yang dikembangkan secara khusus untuk melawan cacar monyet, tetapi WHO memperkirakan jika vaksin cacar sekitar 85 persen efektif. Pada Jumat (27/5/2022), pihak berwenang Spanyol mengatakan jumlah kasus di sana telah meningkat menjadi 98, termasuk seorang wanita, yang infeksinya 'berhubungan langsung' dengan rantai penularan yang sebelumnya terbatas pada pria, menurut pejabat di wilayah Madrid.

Pejabat Inggris menambahkan 16 kasus lagi ke penghitungan cacar monyet mereka, membuat total Inggris menjadi 106. Dan, Portugal mengatakan beban kasusnya melonjak menjadi 74 kasus pada Jumat (27/5/2022).

Briand dari WHO mengatakan berdasarkan bagaimana wabah penyakit di masa lalu di Afrika, situasi saat ini tampaknya 'dapat dikendalikan'. Namun, dia mengatakan WHO memperkirakan akan melihat lebih banyak kasus yang dilaporkan di masa depan, mencatat "kita tidak tahu apakah kita hanya melihat puncak gunung es (atau) jika ada lebih banyak kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat," imbuhnya.

Ketika negara-negara termasuk Inggris, Jerman, Kanada dan AS mulai mengevaluasi bagaimana vaksin cacar dapat digunakan untuk mengekang wabah, WHO mengatakan kelompok ahlinya sedang menilai bukti dan akan segera memberikan panduan.

Sementara itu, Kepala Departemen Cacar WHO, Dr Rosamund Lewis mengatakan, 'tidak perlu vaksinasi massal'. Dia menjelaskan cacar monyet tidak mudah menyebar karena biasanya memerlukan kontak kulit-ke-kulit untuk penularan.

Dia mengatakan negara-negara dengan persediaan vaksin dapat mempertimbangkannya untuk mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit, seperti kontak dekat dengan pasien atau petugas kesehatan, tetapi cacar monyet itu sebagian besar dapat dikendalikan dengan mengisolasi kontak dan melanjutkan penyelidikan epidemiologis.

Mengingat terbatasnya pasokan vaksin cacar secara global, Kepala Kedaruratan WHO, Dr. Mike Ryan mengatakan badan tersebut akan bekerja dengan negara-negara anggotanya yang berpotensi mengembangkan persediaan yang dikendalikan secara terpusat, serupa dengan yang telah dibantu untuk didistribusikan selama wabah demam kuning, meningitis, dan kolera di negara-negara yang tidak mampu membelinya.

"Kita berbicara tentang menyediakan vaksin untuk kampanye vaksinasi yang ditargetkan, untuk terapi yang ditargetkan. Jadi volumenya tidak harus besar, tetapi setiap negara mungkin memerlukan akses ke sejumlah kecil vaksin," jelasnya.

Kebanyakan pasien cacar monyet hanya mengalami demam, nyeri tubuh, kedinginan, dan kelelahan. Sedangkan orang dengan penyakit yang lebih serius dapat mengalami ruam dan luka pada wajah serta tangan yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close