WHO Desak Semua Negara Lakukan Reformasi Hadapi Pandemi Berikutnya

Nusantaratv.com - 23 Mei 2023

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak semua negara untuk melakukan reformasi yang diperlukan dalam mempersiapkan pandemi berikutnya. (Reuters)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak semua negara untuk melakukan reformasi yang diperlukan dalam mempersiapkan pandemi berikutnya. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (22/5/2023) mendesak semua negara untuk melakukan reformasi yang diperlukan dalam mempersiapkan pandemi berikutnya.

Dia mengatakan, sudah waktunya memajukan negosiasi guna mencegah pandemi berikutnya. "Kita tidak dapat menghentikan pandemi ini," kata Tedros seraya memperingatkan pandemi berikutnya pasti akan datang, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (23/5/2023).

"Jika kita tidak melakukan perubahan yang harus dilakukan, lalu siapa lagi? Dan jika kita tidak melakukannya sekarang, lalu kapan?" cetusnya.

Majelis Kesehatan Dunia tahunan yang berlangsung selama 10 hari di Jenewa, dihelat bertepatan dengan peringatan 75 tahun WHO. Majelis tersebut membahas upaya untuk mengatasi tantangan kesehatan global termasuk pandemi di masa depan, memberantas polio dan mendukung langkah-langkah untuk meringankan darurat kesehatan Ukraina yang dipicu oleh invasi Rusia.

Setidaknya 194 negara anggota WHO kini sedang menyusun perjanjian pandemi yang akan diadopsi pada pertemuan tahun depan. "Komitmen dari generasi ini (pada kesepakatan pandemi) penting, karena generasi ini yang mengalami betapa mengerikannya virus kecil," imbuh Tedros.

Pada pertemuan yang sama, negara-negara menyetujui anggaran US$6,83 miliar untuk 2024-2025. Keputusan ini merupakan komitmen nasional untuk memperbaiki model pendanaan WHO yang dipandang terlalu kecil dan terlalu bergantung pada donor.

Anggaran tersebut mencakup kenaikan 20 persen dalam biaya wajib negara-negara anggota berdasarkan kesepakatan awal yang dicapai tahun lalu sebagai imbalan atas komitmen reformasi termasuk kebijakan anggaran, tata kelola dan keuangan.

Asisten Sekretaris Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Organisasi Internasional Michele J. Sison mengatakan, peningkatan di masa depan akan bergantung pada kemajuan reformasi yang berkelanjutan. 

Dan negara-negara Amerika Tengah dan Selatan juga meminta WHO untuk mengatasi apa yang mereka gambarkan sebagai kekurangan dana kronis di wilayah mereka.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close