WHO Beri Kabar Melegakan, Darurat Kesehatan Covid-19 Bisa Berakhir Tahun Ini

Nusantaratv.com - 20 Januari 2022

Ilustrasi. (Istimewa)
Ilustrasi. (Istimewa)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pejabat Senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 tidak akan pernah bisa diberantas. Namun, masyarakat memiliki kesempatan untuk mengakhiri status darurat kesehatan masyarakat pada 2022.

Hal itu ditegaskan Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Michael Ryan, di acara Agenda Davos, yang berlangsung secara virtual pada Selasa (18/1/2022).

"Kita tidak akan mengakhiri virus tahun ini. Namun yang dapat kita akhiri adalah 'darurat kesehatan masyarakat'," kata Ryan, seperti dikutip CNBC International, Kamis (20/1/2022).

"Kematian, rawat inap, gangguan yang menyebabkan tragedi, bukan virus. Virus adalah kendaraan," lanjutnya.

Status pandemi bisa diubah menjadi endemi. Namun, di menyatakan beberapa optimisme jika tahun ini mungkin menandai titik balik dalam pandemi. "Ya, kami memiliki kesempatan untuk mengakhiri darurat kesehatan masyarakat tahun ini," ucapnya.

Ryan mencatat jika ini hanya dapat dilakukan dengan mengatasi ketidakadilan yang sudah berlangsung lama di berbagai bidang masyarakat, seperti akses yang adil ke vaksin dan perawatan kesehatan.

"Ini tidak akan berakhir jika kita tidak (mengatasi masalah ini), tragedi ini akan terus berlanjut," tambahnya.

Kendati menjadi endemi, Ryan tetap meminta semua orang memiliki kewaspadaan tinggi. Dia juga meminta warga dunia sadar akan pentingnya vaksinasi. "Endemik tidak berarti 'baik', itu hanya berarti 'di sini selamanya'," sebutnya.

"Apa yang perlu kita lakukan adalah mencapai tingkat kejadian penyakit yang rendah dengan vaksinasi maksimum dari populasi kita di sehingga tidak ada yang harus mati. Itulah akhir dari keadaan darurat dalam pandangan saya, itulah akhir dari pandemi," jelas Ryan.

Di sisi lain, sepanjang diskusi panel, ketidakadilan vaksin dilukiskan sebagai penghalang kemajuan melawan Covid-19. Tahun lalu, pemerintah negara-negara kaya menghadapi kritik dari WHO atas keputusan mereka untuk meluncurkan dosis ketiga vaksin Covid kepada seluruh populasi orang dewasa, sementara negara lain masih kesulitan mencapai cakupan vaksinasi lengkap minimal WHO yakni 40 persen di akhir 2021.

Pada Desember lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan vaksin booster malah berisiko memperpanjang pandemi, alih-alih cepat mengakhirinya. "Tidak ada negara yang dapat 'tiket' jalan keluar dari pandemi karena vaksin booster," imbuhnya.

"Program booster cenderung memperpanjang pandemi, daripada mengakhirinya, dengan mengalihkan pasokan ke negara-negara yang sudah memiliki cakupan vaksinasi tingkat tinggi, memberi virus lebih banyak kesempatan untuk menyebar dan bermutasi," tukasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close