Nusantaratv.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (14/9/2022) mengatakan, akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
Menurutnya, jumlah kasus baru Covid-19 telah berkurang drastis. Ghebreyesus mendesak dunia mengambil kesempatan ini guna mengakhiri pandemi.
Disebutkan kasus-kasus baru Covid-19 yang telah membunuh jutaan orang sejak pertama kali terdeteksi pada akhir 2019 itu pekan lalu berada ke tingkat terendahnya sejak Maret 2020.
"Kita belum pernah berada pada posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kita belum sampai, tapi akhir (pandemi) sudah di depan mata," ujar Ghebreyesus, dikutip dari Saudi Gazette, Kamis (15/9/2022).
Dia menegaskan dunia perlu meningkatkan upaya mereka untuk merebut kesempatan ini sebelum pandemi Covid-19 kembali meningkat dalam tingkat yang mengkhawatirkan. "Jika kita tidak mengambil kesempatan ini sekarang, kita berisiko melihat lebih banyak varian, kematian, gangguan, dan ketidakpastian," lanjutnya.
Guna mengakhiri pandemi, WHO menerbitkan enam ringkasan kebijakan untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Dalam briefing, WHO mendesak semua negara memvaksinasi 100 persen kelompok yang paling berisiko, termasuk petugas kesehatan dan orang tua, sebagai prioritas tertinggi menuju cakupan vaksinasi 70 persen.
WHO juga mendesak semua negara untuk terus menggelar tes untuk Covid-19. Dikatakan Ghebreyesus, semua negara perlu mempertahankan pasokan peralatan medis yang memadai dalam menghadapi gelombang infeksi di masa depan.
WHO menyatakan kasus yang dilaporkan dalam pekan yang berakhir pada 4 September adalah yang terendah sejak Maret 2020, atau turun 12 persen dari pekan sebelumnya. Meskipun ada penurunan kasus yang dilaporkan, WHO mendesak dunia untuk tidak mengabaikan kewaspadaan terhadap Covid-19.
Sementara pemimpin teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove memperingatkan jika virus corona masih 'beredar' dan sebagian besar kasus kemungkinan tidak dilaporkan.
"Kami merasa sebenarnya lebih banyak kasus yang beredar daripada yang dilaporkan kepada kami. Virus itu beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia saat ini," tukasnya.