Nusantaratv.com - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menilai implementasi yang dijalankan dari koordinasi tiga pilar meliputi eksekutif, legislatif dan partai politik selama ini mampu menekan angka kemiskinan di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Angka kemiskinan di Surabaya turun selama dua tahun ini," kata Cak Ji sapaan akrab Armuji dalam keterangan di Surabaya, Rabu.
Data satu tahun terakhir, Pemkot Surabaya mencatat jumlah warga miskin di kota itu turun drastis.
Pada awal tahun 2022, jumlah warga miskin di Surabaya mencapai 1,3 juta jiwa. Sementara hingga akhir Desember 2022, jumlah warga miskin turun menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 KK.
Cak Ji menegaskan upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama dengan DPRD dan parpol untuk menekan kemiskinan, yakni dengan kebijakan membeli produk dalam negeri melalui belanja pemerintah, pelatihan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), pelatihan peningkatan keterampilan bagi warga usia produktif dan bursa kerja.
"Juga diberikan perhatian khusus melalui jaminan kesehatan maupun intervensi beasiswa bagi yang mereka usia sekolah," katanya.
Untuk itu, Cak Ji menegaskan, pihaknya akan senantiasa dengan bersemangat menjalankan kerja-kerja kerakyatan.
"Setiap hari kami akan turun menyelesaikan persoalan rakyat," ujarnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, dalam setiap tahun, pemerintah selalu menyampaikan besaran anggaran untuk intervensi kemiskinan dan pengangguran. Namun demikian, kata dia, berapa banyak jumlah warga miskin yang berhasil dientaskan melalui anggaran itu tak disampaikan.
"Nah, data-data itu yang saya minta dan, Alhamdulillah, di tahun 2022, (warga miskin) sudah bisa turun drastis. Berarti di tahun 2023, kemiskinan ekstrem harus nol, stunting harus nol. Ini yang saya minta sehingga anggaran itu benar-benar tepat, tidak hanya menganggarkan," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.(Ant)
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh