Nusantaratv.com - Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina sejak 7 Oktober lalu, pasca serangan Hamas ke Israel selatan.
Usai kematian 1.400 warga Israel dan penculikan lebih dari 200 orang lainnya Hamas, Israel bersumpah untuk menghancurkan Gaza guna memusnahkan Hamas, yang disebutnya bersembunyi di terowongan-terowongan bawah tanah di kota itu.
Serangan udara Israel telah membuat lebih dari 1,3 juta orang mengungsi. Lebih dari 2.300 orang masih hilang dan diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Situasi di Gaza telah menjadi bencana besar dan diperkirakan akan menjadi lebih buruk, seiring Israel mengirimkan pasukan daratnya ke wilayah tersebut untuk memerangi Hamas. Di kala Israel melancarkan serangan darat di Gaza, Israel juga terus menggempur berbagai lingkungan di Jalur Gaza dengan serangan udara.
Militer Israel sudah menjatuhkan selebaran dari udara dan mengirim pesan teks yang memperingatkan warga sipil Palestina di Gaza utara untuk menuju ke Gaza selatan demi keselamatan mereka. Militer Israel menyebut pasukannya telah mengepung Kota Gaza, namun akan terus membiarkan warga sipil meninggalkan wilayah tersebut.
Banyak warga Gaza harus berjalan kaki melintasi jalur sepanjang 40 kilometer, melewati jalan-jalan yang rusak dan jasad-jasad, serta mengangkat tangan dan mengibarkan bendera putih saat mereka melewati tank-tank Israel.
Seorang warga Gaza yang menggendong salah satu balitanya, Amira al-Sakani, mengatakan kepada jurnalis AFP, bagaimana dia melihat "jasad para martir, orang-orang meninggalkan mobil dan ternak mereka untuk berjalan" ketika dia dan keluarganya berjalan kaki menuju Gaza selatan.
"Hidup kami tragis; kami tidak menginginkan perang... kami menginginkan perdamaian. Cukup sudah. Kami lelah," ujar perempuan itu, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (9/11/2023).
Walau ada janji Israel bahwa mereka akan aman di wilayah selatan, angka korban yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan bahwa tidak ada wilayah di Gaza yang aman.
Hampir 3.600 orang telah terbunuh di Gaza selatan dan tengah sejauh ini, demikian menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza.
Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 100 warga Gaza ketika mereka melarikan diri ke selatan dalam beberapa minggu terakhir melalui rute yang dianggap aman oleh pasukan Israel, menurut kelompok Human Rights Watch.
Bahkan setelah mencapai wilayah yang dianggap aman, Juru Bicara PBB, Stéphane Dujarric mengatakan bahwa kepadatan penduduk "masih menjadi kekhawatiran utama."
Menurut PBB, lebih dari 717.000 orang kini berlindung di 149 instalasi milik Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), termasuk di wilayah utara, yang telah dipisahkan dari wilayah lain akibat operasi militer Israel.
"Di Pusat Pelatihan Khan Younis, di mana 22.000 pengungsi laki-laki, perempuan dan anak-anak mencari perlindungan, ruang per orang kurang dari dua meter persegi, dan hanya terdapat satu toilet untuk 600 orang," kata Dujarric dalam pernyataan di situs PBB.