Wapres Tegaskan Subsidi Haji Harus Rasional

Nusantaratv.com - 20 Agustus 2022

Wapres KH Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Milad Ke-16 Majelis Dzikir Riyadhul Jannah dan Haul Akbar Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Masjid Syech Muhammad Yusuf, Margonda Raya, Depok, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (20/8/2022). (EP-BPMI Setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Milad Ke-16 Majelis Dzikir Riyadhul Jannah dan Haul Akbar Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Masjid Syech Muhammad Yusuf, Margonda Raya, Depok, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (20/8/2022). (EP-BPMI Setwapres)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menilai subsidi penyelenggaraan haji yang dikeluarkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) saat ini tidak rasional karena jumlahnya terlalu besar. 

Untuk itu, Wapres meminta subsidi dana haji yang diberikan kepada para jamaah yang jumlahnya mencapai 60 persen dari total biaya haji, agar dirasionalisasi.

"Kalau laporan yang saya terima (subsidi) dana haji dari BPKH yang memberikan itu 60 persen dan itu kalau dibiarkan akan menggerus (keuangan BPKH)," ujar Wapres saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Milad Ke-16 Majelis Dzikir Riyadhul Jannah dan Haul Akbar Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Masjid Syech Muhammad Yusuf, Margonda Raya, Depok, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (20/08/2022).

Upaya rasionalisasi ini, kata Wapres, harus dilakukan demi menjaga kesehatan finansial BPKH, sehingga ke depan dapat terus memberikan subsidi. "Ini jangan sampai nanti subsidi ini tidak berlanjut, tidak sustain. Supaya ini bisa berlanjut, ini harus dirasionalisasi, subsidi itu harus (dirasionalisasi)," tegasnya.

Pemberian subsidi ini, sambung Wapres, fungsinya adalah untuk meringankan beban para jamaah. Namun ia berharap pemberian subsidi ini ke depannya tidak menimbulkan masalah.

"Memang orang yang berhaji itu kan orang yang mampu, tapi memang ada pengelolaan dana untuk meringankan. Tapi jangan sampai itu menimbulkan masalah di belakang hari," pintanya.

Oleh sebab itu, Wapres mengharapkan subsidi haji yang diberikan BPKH, jumlahnya ditinjau ulang demi menjaga keberlangsungannya di masa mendatang. "Maka perlu ditinjau jumlah subsidi yang diberikan, supaya berlanjut subsidi itu," tuturnya.

Sebelumnya terkait masalah subsidi haji, Wapres telah memberikan arahan secara langsung kepada jajaran Badan Pelaksana dan Dewan Pengawas BPKH dalam pertemuan di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Senin (15/08/2022) pagi.

Menurut keterangan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, dalam pertemuan itu Wapres meminta agar manajemen penyelenggaraan haji ke depan lebih efisien. "Karena problem utama saat ini, biaya haji subsidinya sudah sangat besar. Yaitu bahwa orang berhaji sekarang ini membayar sekitar Rp40 juta, tetapi biaya haji secara total itu sekitar Rp100 juta," terang Masduki.

"Walaupun memang memerlukan perubahan-perubahan regulasi, kata Wapres (penyesuaian subsidi haji) ini harus dilakukan," imbuhnya.

Turut mendampingi Wapres dalam konferensi pers kali ini, Pimpinan Majelis Dzikir Riyadhul Jannah, Habib Abu Bakar bin Salim bin Umar Alatas.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close