Nusantaratv.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengatakan bangsa Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keindonesiaan dan keagamaan.
Posisi penting bangsa Indonesia juga diakui dunia. Diungkapkan Wapres, Indonesia menyumbang singkatan nama 'ASEAN' untuk organisasi kawasan. Konsep negara kepulauan yang terinspirasi dari Wawasan Nusantara juga diakomodasi dalam hukum internasional.
Untuk itu, kata Wapres, seluruh elemen bangsa, salah satunya Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), harus ikut serta dalam menggelorakan semangat kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat.
"Saya minta KAHMI untuk mengokohkan peran sebagai pembawa pesan kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat," tegas Wapres KH Ma'ruf Amin saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) XI KAHMI, di Sriti Convention Hall Palu, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (25/11/2022).
Dalam hal ini, Wapres menekankan toleransi dan moderasi sebagai prinsip kunci untuk menjaga harmonisasi kerukunan di dalam kebhinekaan. "Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia menyatakan Islam wasathiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di mana toleransi dan moderasi menjadi prinsip kunci," sebutnya.
Selanjutnya, Wapres mengundang peran kader KAHMI untuk memperkuat nilai ke-Indonesian dan ke-Islaman. Sebab, anggota KAHMI diketahui berasal dari berbagai latar belakang profesi dan jabatan strategis yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
"Anggota KAHMI seyogyanya menjadi role model dalam penyebaran informasi yang menyejukkan, yang akan memperkuat nilai-nilai ke-Indonesiaan dan ke-Islaman yang moderat," tambah Wapres.
Selain itu, Wapres menjelaskan, penguatan nilai tersebut kian penting terutama sebagai pijakan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu bangsa yang termasuk dalam lima kekuatan ekonomi dunia dengan peradaban yang maju dan sejahtera.
"Kita ingin mewujudkan masyarakat Muslim yang religius dan maju, sehingga bangsa kita dapat menjadi rujukan bagi perwujudan Islam, demokrasi, dan berkemajuan," tukas Wapres.
Turut mendampingi Wapres dalam acara ini, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.