Nusantaratv.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun terakhir berdampak luar biasa hingga merusak sendi-sendi kehidupan serta perekonomian.
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengungkapkan dibutuhkan dua modal penting untuk mengatasi segala kesulitan akibat pandemi Covid-19. Pertama, kata dia, dibutuhkan modal spiritual.
"Kita harus menghadapi bencana global ini dengan usaha dan doa agar kita dijauhkan dari sikap putus asa yang akan melemahkan semangat," ujar pria kelahiran Tangerang, Banten, 78 tahun silam, dikutip dari laman wapresri.go.id.
Wapres KH Ma'ruf Amin menyampaikan hal itu saat menghadiri rangkaian kegiatan Kreasi Virtual Katolik Indonesia (KVKI) 2021 secara virtual dari kediaman resminya, di Jakarta Pusat (Jakpus), Sabtu (9/10/2021). Acara ini digelar oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN).
Kedua, lanjut suami dari Wury Estu Handayani, adalah modal sosial. Menurutnya, ikatan persaudaraan dan solidaritas akan menguatkan, karena beban dan kesulitan dipikul bersama.
"Untuk bangkit dari krisis pandemi, bangsa Indonesia memerlukan energi kolektif yang besar berupa empati, kepedulian, solidaritas sosial, dan gotong-royong dari seluruh masyarakat," terang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-7 (2015-2020) itu.
Pemerintah, ungkap Wapres KH Ma'ruf Amin, tidak dapat mengatasi dan menanggulangi sendiri masalah akibat pandemi Covid-19. Sehingga diperlukan kerjasama semua pihak termasuk umat Katolik sebagai bagian dari bangsa ini, serta memerlukan kesiap-siagaan semua pihak untuk bertindak bersama secara cepat dan tepat.
"Kita tentu mengharapkan agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, sehingga kita semua dapat kembali beribadah seperti semula. Umat Katolik tentu juga berharap untuk dapat kembali berkumpul, menyanyikan Mazmur, melakukan penuturan Kitab Suci dengan berbagai variasi dan gaya, serta berlomba cepat-tepat Kitab Suci dengan cara bertatap muka dengan secara langsung," urainya.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Indonesia Terbebas dari Kemiskinan Ekstrem pada 2024
Rais 'Aam Nahdlatul Ulama (NU) ke-10 (2015-2018) itu menegaskan hanya diri kita sendiri yang bisa mengupayakan kapan pandemi Covid-19 bisa berakhir. Dengan demikian, semua bisa hidup kembali secara normal. "Jika kita semua taat melakukan protokol kesehatan dan vaksinasi, maka diharapkan pandemi ini dapat segera berakhir," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta umat Katolik Indonesia sebagai elemen bangsa yang disiplin dan patuh pada pimpinan agamanya, untuk terus mematuhi imbauan para pemuka agama Katolik khususnya terkait penerapan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi.
"Saya kembali mengharapkan kedisiplinan dan kepatuhan semua umat apabila mendengar permintaan mulai dari Kardinal, para Uskup demikian juga para Pastor, untuk dapat terus mengingatkan pentingnya disiplin Protokol Kesehatan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19," cetusnya.
Wapres KH Ma'ruf Amin mengungkapkan jika dirinya menaruh harapan besar kepada seluruh umat Katolik dan seluruh peserta KVKI untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis, tetapi langkah kita adalah melakukan lompatan besar dengan mengambil hikmah dari momentum krisis, mengejar ketertinggalan untuk membangun Indonesia yang lebih baik," tukas jebolan Universitas Ibnu Chaldun (1964-1967) itu.