Wapres KH Ma'ruf Amin: Kemitraan Antar Pelaku Usaha Besar dan Kecil Perlu Didorong

Nusantaratv.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan kemitraan antar pelaku usaha besar dan kecil perlu didorong. Hal itu agar lebih memberikan dampak bagi pengembangan usaha kecil.

"Kemitraan antar pelaku usaha besar dan kecil perlu didorong agar lebih memberikan dampak bagi pengembangan usaha kecil. Hal ini saya tekankan saat menerima Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) secara virtual," kata pria kelahiran Tangerang, Banten, 78 tahun silam itu, yang dikutip Nusantaratv.com dari akun Twitter resminya @Kiyai_MarufAmin, Selasa (21/9/2021).

Dia menilai para pelaku usaha besar masih cenderung menganggap kemitraan dengan pelaku usaha kecil bersifat santunan. "Selama ini, para pelaku usaha besar masih cenderung menganggap kemitraan dengan pelaku usaha kecil berupa tanggung jawab sosial, sehingga sifatnya hanya memberikan santunan," lanjut suami dari WuryEstu Handayani itu.

Wapres KH Ma'ruf Amin berharap, pola yang dimaksud dapat berubah dengan saling memberikan dukungan dan menguntungkan. "Saya berharap pola seperti itu dapat diubah menjadi pola kerja sama yang setara, saling memberikan dukungan dan menguntungkan," tambah ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-7 (2015-2020) itu.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Utamakan Pendekatan Kesejahteraan dan Dialog untuk Atasi Masalah Papua

Dia menegaskan pemerintah telah menyiapkan berbagai instrumen pendukung iklim usaha, khususnya di industri keuangan syariah. "Pemerintah telah menyiapkan berbagai instrumen pendukung iklim usaha, khususnya di industri keuangan syariah. Mulai dari besar, menengah, kecil, mikro, hingga ultra mikro," ucapnya.

Orang nomor dua di Tanah Air itu berharap agar perkembangan usaha kecil dalam negeri makin maju dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.

"Semoga ini bisa dioptimalisasikan agar perkembangan usaha kecil dalam negeri makin maju dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia," tukas ketua Rais 'Aam Nahdlatul Ulama (NU) ke-10 (2015-2018) itu.