Nusantaratv.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengungkapkan pengembangan industri halal menjadi salah satu fokus pemerintah dalam memajukan sektor industri di Indonesia.
Pengembangan tersebut meliputi sisi fasilitas, pengurusan administrasi, hingga hal teknis seperti sertifikasi halal. Sebab, pengembangan yang baik dapat menjadi modal dasar untuk menarik minat investor dan menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia.
Pria kelahiran Tangerang, Banten, 78 tahun silam itu, juga meminta investor global jangan ragu-ragu untuk berinvestasi karena Indonesia memiliki potensi yang besar.
"Kita mampu untuk menjadi produsen halal terbesar di dunia," kata suami dari Wury Estu Handayani itu, dikutip dari laman wapresri.go.id, Jumat (1/10/2021).
Baca Juga: Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem di Jatim, Wapres KH Ma'ruf Amin: Perlu Penajaman Program dan Lokus
Wapres KH Ma'ruf Amin pada Kamis (30/9/2021), meninjau pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Safe n Lock, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).
Dijelaskannya, saat ini sudah ada beberapa negara yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Seperti China, Brasil, dan negara di wilayah Timur Tengah. Ketertarikan investor tersebut diyakini karena Indonesia memiliki potensi yang baik ke depannya.
"Berinvestasi di Indonesia, saya pikir sesuatu yang sangat menjanjikan untuk investor dari mana pun," jelas Rais 'Aam Nahdlatul Ulama (NU) ke-10 (2015-2018) itu.
Sedangkan salah satu potensi yang sudah diakui dunia, kata dia, adalah sertifikasi halal. "Kualitas kita juga terjaga, begitu juga dengan fasilitas lainnya," tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Wapres KH Ma'ruf Amin, Indonesia juga memiliki potensi pada beberapa sub sektor industri halal seperti produk makanan, minuman, fesyen, dan farmasi. "Kita juga ikut dalam Dubai Expo bulan ini," urainya.
Sementara itu, untuk KIH Safe 'n Lock Sidoarjo, dia optimistis pembangunannya dapat berperan dalam pengembangan industri halal Indonesia di tingkat dunia.
"Potensi kita besar sekali, kita memiliki sumber daya yang besar, kita merupakan konsumen terbesar di dunia. Maka, kita bangun kawasan-kawasan industri dengan berbagai fasilitas supaya memenuhi standar internasional," tukas Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-7 (2015-2020) itu.