Wapres: Akses Air Bersih dan Sanitasi Jadi Kunci Penentu Kualitas Kesehatan

Nusantaratv.com - 14 Maret 2022

Wapres KH Ma'ruf Amin menghadiri 'The 2nd Asia International Water Week (AIWW)' di Labuan Bajo, NTT, Senin (14/3/2022). (BPMI–Setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin menghadiri 'The 2nd Asia International Water Week (AIWW)' di Labuan Bajo, NTT, Senin (14/3/2022). (BPMI–Setwapres)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Air merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk kelangsungan hidup manusia. 

Hal itu sejalan dengan adanya pertumbuhan penduduk dan ekspansi ekonomi yang sangat cepat selama beberapa dekade terakhir, yakni penggunaan air di abad 21 yang meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan pertumbuhan penduduk, sehingga menyebabkan terjadinya kesenjangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air. 

Sehingga diperlukan tata kelola pemanfaatan air yang bijak agar air bersih dan sanitasi yang layak dapat mudah diakses sebagai kunci utama yang menentukan kualitas kesehatan masyarakat

"Akses terhadap air bersih serta sanitasi yang layak menjadi faktor kunci penentu kualitas kesehatan seseorang, " kata Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin pada acara 'The 2nd Asia International Water Week (AIWW)' di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (14/3/2022).

Lebih lanjut, kata Wapres, sekalipun 71 persen bumi tertutup oleh air, hanya sekitar 13 persen air tawar yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi lebih dari 7 miliar manusia. Hal ini, ungkap dia, menjadikan masalah krisis air merupakan salah satu isu mengemuka dan memerlukan perhatian di tingkat internasional.

"Kompleksnya pengelolaan sumber daya air memerlukan berbagai pendekatan dan kebijakan yang melibatkan multisektor dan instansi, alokasi dana nasional, dan pengambilan keputusan kolektif." 

"Termasuk memerlukan kebijakan yang secara global diterima dan masuk akal, mengandung pertimbangan sosial dan lingkungan, serta merangkul para pemangku kepentingan. Hal tersebut merupakan kunci kebijakan nasional sumber daya air yang berkontribusi pada kebijakan internasional," tambah pria kelahiran Tangerang, Banten, 79 tahun silam itu.

Dari sisi nasional, tambah Wapres, krisis air, khususnya air bersih, sangat berkorelasi pada penanganan tiga permasalahan yang saat ini menjadi fokus kerja pemerintah Indonesia, yaitu penghapusan kemiskinan ekstrem, pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) unggul, dan penurunan angka stunting. 

Untuk itu, dia menyebutkan Indonesia terus melakukan berbagai program dalam rangka mengelola pemanfaatan air secara berkelanjutan. "Kami terus mengembangkan potensi air sebagai pembangkit listrik dan floating slar dalam rangka menciptakan energi yang bersih untuk lingkungan. Selain itu, kami mendorong pengelolaan air bersih secara berkelanjutan melalui manajemen sumber daya air terintegrasi," terang suami dari Wury Estu Handayani itu.

Menutup sambutannya, Wapres berharap agar hasil yang didapat dari forum ini dapat memberikan memberikan solusi bagi permasalahan air, tidak hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat internasional.

"Saya berharap dari Asia Internasional Water Week ini dapat dihasilkan terobosan untuk menghasilkan solusi dari masalah air di kawasan kita. Selamat melaksanakan konferensi dengan produktif dengan menikmati pesona Labuan Bajo yang indah," tukas Wapres.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close