Nusantaratv.com - Seorang wanita di Bekasi harus menerima putus hubungan dari ayahnya sendiri karena perbedaan pilihan politik pada Pilpres 2024.
Meskipun Pemilu 2024 telah berlalu pada 14 Februari 2024, hubungan mereka belum membaik.
Wanita tersebut, berinisial M (41), asal Bekasi, Jawa Barat, merasa sedih karena ayahnya menganggapnya musuh hanya karena dukungannya pada Pasangan Capres Prabowo-Gibran, sementara ayahnya, berinisial Y (70), mendukung Ganjar-Mahfud.
"Pas saya menyatakan dukung Prabowo bulan Desember, langsung itu saya dibilang 'dicoret dari KK' karena bokap pendukung Ganjar garis keras. Dia enggak terima anaknya dukung Prabowo," ungkap M.
Konflik antara ayah dan anak ini karena perbedaan pilihan Calon Presiden menjadi perhatian keluarga mereka, namun upaya untuk mendamaikan keduanya tidak membuahkan hasil.
M masih berusaha menghubungi ayahnya, namun belum mendapat respons. Dia berharap ayahnya bisa menerima keputusannya dan tidak membiarkan perbedaan politik merusak hubungan keluarga mereka.
"Aku berharap bokap mendukung keputusanku bahwa yang kudukung adalah paslon berbeda dari dia. Jangan karena politik kami jadi terpisah," ujar M.
M merasa terkejut dengan kerasnya sikap ayahnya hanya karena perbedaan pilihan politik, dan berharap agar ayahnya dapat mengubah pikirannya.
"Dia bilang, 'kamu kalau dukung Prabowo, minta makan siang saja sama Prabowo. Kamu bukan anak saya lagi'. Digituin," tutur M yang sudah tidak tinggal bersama dengan sang ayah.
Sebagai seorang pedagang makanan daring, M menyesali dampak perbedaan pandangan politik yang telah memisahkan mereka.
Saat ini, M berharap bisa merestorasi hubungan dengan ayahnya tanpa terpengaruh oleh perbedaan politik mereka.