Wali Kota Depok Larang Mobil Dinas Dipakai Mudik, Kalau Ngeyel Disanksi!

Nusantaratv.com - 07 April 2024

Ilustrasi. (Antara)
Ilustrasi. (Antara)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat melarang seluruh jajarannya menggunakan kendaraan dinas untuk mudik lebaran. Ini diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 593/211-BKD yang dikeluarkan 5 April 2024 yang tanda tangan Wali Kota Depok Mohammad Idris.

"Fasilitas dinas hanya digunakan untuk kepentingan terkait kedinasan," kata Mohammad Idris dalam SE tersebut, dilihat Minggu (7/4/2024). 

Larangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik, memperhatikan ketentuan angka 6 SE Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Nomor: 1636/GTF.00.02/01/03/2024 tanggal 25 Maret 2024 perihal Imbauan Terkait SE Pencegahan dan Pengendalian Gratifikasi di Hari Raya, 

Juga, mempertimbangkan bahwa hari libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H ditentukan selama delapan hari dan adanya klausul pengamanan fisik kendaraan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) penggunaan kendaraan dinas sesuai Pasal 306 dan Pasal 307 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Sehingga perlu ditingkatkan pengamanan fisik kendaraan dinas jabatan/operasional di lingkungan Pemkot Depok selama hari libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Kepala BKD Kota Depok, Wahid Suryono menjelaskan, bahwa kendaraan dinas jabatan/operasional roda empat dan/atau roda dua milik Pemkot Depok dilarang digunakan untuk sarana transportasi mudik lebaran.

Lalu, hal itu juga berlaku bagi pengguna barang/kuasa pengguna barang/pemegang kendaraan dinas sebagaimana diatur dalam BAST Penggunaan Kendaraan. 

"Ini sifatnya surat edaran untuk menjadi pedoman pelaksanaannya, bukan peraturan Wali Kota yang sifatnya regeling, sehingga diatur secara jelas sanksinya," jelas dia.

Ia pun berharap aturan ini dapat dipedomani oleh seluruh aparatur di lingkungan Pemkot Depok.

"Karena sebagai aparatur kita dilihat dan diamati oleh publik. Ibarat ikan di dalam akuarium, seluruh tindakan dan perilaku kita sebagai ASN akan mendapat perhatian," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close