Wakil Presiden Resmikan Bank Wakaf Mikro Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta

Nusantaratv.com - 25 Maret 2022

Wapres K.H. Ma'ruf Amin saat meresmikan Bank Wakaf Mikro
Wapres K.H. Ma'ruf Amin saat meresmikan Bank Wakaf Mikro

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berkesempatan meresmikan bank wakaf mikro. Dalam sambutannya Wapres mengaku bangga karena pondok karya pembangunan ini dibangun pada tahun 1972 dan pada waktu itu ikut meresmikan bersama Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta dan kala itu dirinya menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. 

Wapres menjelaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen merealisasikan potensi besar pesantren secara maksimal di antaranya melalui kehadiran Bank Wakaf Mikro (BWM) sebagai bagian dari lembaga keuangan mikro syariah. Ini juga merupakan ekosistem dari pengembangan keuangan syariah. Keuangan syariah ini merupakan salah satunya melalui perbankan umum, bank umum, yang sekarang malah sudah ada merger dari tiga bank himbara, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI menjadi satu, menjadi BSI (Bank Syariah Indonesia). 

Kemudian juga bank-bank daerah, BPD-BPD, ada yang jadi bank umum, ada yang masih unit syariah. Dan kemudian juga yaitu lembaga mikro keuangan syariah, ada koperasi syariah, ada BMT dan ada juga BWM. Dan ada juga kemudian koperasi namanya Lembaga Pengelolaan Dana Brgulir (LPDB) yang syariah dan ada juga KUR Syariah di bank-bank. Ini menjadi bagian yang ekosistem.

Dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga merupakan ekosistem dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang sejak tahun 2020 kita kembangkan menjadi empat fokus, yaitu industri halal pengembangan keuangan syariah, kemudian juga dana sosial syariah, pengembangan wakaf dan zakat karena dana potensi besar tapi realisasinya masih kecil. Ini juga kita kembangkan. Dan yang keempatnya adalah para usaha syariah, para pengusaha dan usahanya. Karena ini menjadi syarat. 

Saya sering dengar Pak Wimboh mengatakan lembaga-lembaga instrumen yang sudah kita siapkan itu tidak akan ada gunanya kalau tidak ada pelaku usahanya dan kegiatan bisnisnya. Jadi, lembaga-lembaga itu adalah merupakan semacam bisnya, sedangkan para pelaku usaha itu adalah penumpangnya. Bisnya banyak, penumpangnya tidak ada, ini tidak efektif, sehingga kita kembangkan. Itu merupakan ekosistem yang terus kita kembangkan.

BWM ini salah satu ekosistem dari pengembangan keuangan syariah. Eksistensi BWM tidak berhenti pada penyediaan modal bagi masyarakat kecil yang sulit mengakses lembaga keuangan formal karena berbagai syarat perbankan mengenai aturan-aturan. Nah, BWM ini sangat sederhana tidak perlu tabungan, tidak perlu sistem.

BWM juga ditujukan untuk memberdayakan komunitas dengan pola pendampingan serta mendorong pengembangan dana sosial Islam melalui optimalisasi potensi zakat dan wakaf. 

Lebih jauh, BWM perlu kita petakan menjadi rintisan sekaligus alat ungkit untuk menumbuhkembangkan pengusaha kecil agar mampu nantinya menjadi nasabah bank syariah umum. Jadi, kita dorong dulu supaya nanti bisa berkaitan.

Melalui upaya ini diharapkan akan tercipta banyak kendaraan di industri keuangan Indonesia yang nantinya akan dapat dibarengi dengan penumpang-penumpang yang berkualitas. Itu kita menciptakan penumpang-penumpang nanti supaya bisa ikut berkembang. Supaya jangan kecil terus. Saya bilang pengusaha kecil itu jangan terkena stunting, stunting itu artinya kerdil terus maka harus didorong, dikembangkan.

Hadirin sekalian yang saya hormati, apresiasi saya sampaikan juga kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah mendorong dan menyokong pendirian BWM melalui program green financing, bentuk konkret atas tanggung jawab sosial yang saya harapkan dapat diimplementasikan di pesantren-pesantren lain di DKI Jakarta, selain juga di Pondok Karya Pembangunan ini. 


Saya juga menunggu gerakan partisipatif serupa dari berbagai donatur dari wilayah Indonesia lainnya. Karena BWM ini sumber dananya, seperti tadi dikatakan Pak Wimboh, dari para donatur, baik per orangan maupun lembaga, atau juga instansi, seperti Pemda DKI. Ini memang kita dorong terus supaya terus tumbuh.

Saya juga menyambut baik gerakan green economy melalui biokonversi sampah organik yang menggunakan lalat black soldier fly atau tadi maggot ya, yang dikembangkan di tempat ini.  Program ini sangat positif untuk mewujudkan ekonomi hijau secara nyata di wilayah perkotaan yang dilakukan bersama sivitas pesantren.

Melalui program ini, BWM Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesantren dan mengurangi kesenjangan masyarakat di sekitarnya. Ini masalah yang kita hadapi soal kesenjangan ini, gimana kita memperkecil disparitas masyarakat. Pada saat yang sama, turut mengurangi risiko kerusakan lingkungan akibat dari pada aktivitas perekonomian yang kurang terukur dan terkendali, sehingga ini merupakan salah satu upaya. Langkah baik seperti inilah yg kita harapkan dapat diadopsi dan direplikasi sesuai kearifan lokal di berbagai pelosok tanah air.

Dan ke depan, melalui beragam bentuk gagasan dan terobosan, saya yakin pesantren tidak hanya akan dapat mencetak, saya sebutnya Gus Iwan. Gus Iwan itu santri bagus, pintar ngaji, usahawan. Tapi juga Gus Iwan Plus, ada plusnya lagi. Santri bagus, pintar ngaji, usahawan, dan pelestari lingkungan sekitarnya.

Hadirin yang berbahagia, BWM sebagai pendorong pemberdayaan berbasis pesantren, saya harap melahirkan santri yang tidak hanya memahami ilmu agama, tapi juga menguasai kemampuan ekonomi. Jadi, pesantren ini selain untuk melahirkan mutafakkihina fiddin liyatafakkahu fiddin, supaya menjadi mutafakkihin tapi juga menjadi saya nyebutnya mu’ammirin, pemakmur bumi. Karena apa? Kalau dalam Al-Qur’ran, tafakku disebut liyatafakkahu fiddin. Pemakmur bumi ini juga diperintah oleh Allah, wa ansya’akum minal ardi wa asta’marakum fiha. Kata Allah, Allah yang menjadikan kalian dari bumi dan Allah juga meminta kalian untuk memakmurkan bumi. Memberi tanggung jawab kepada kalian untuk memakmurkan bumi. Memakmurkan bumi itu dengan apa? Dengan kegiatan perekonomian, perindustrian, pertambangan, perdagangan, itu memakmurkan bumi. Dan kuncinya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang unggul.

Karena itu, masalah ekonomi itu juga bagian dari agama, amrun diniyyun syariyyun wa ijtimaiyyun lil ardi. Artinya, ekonomi itu bagian dari pada perkara agama sesuai syariah untuk memakmurkan bumi. Ini jadi saya ingin selain mutafakkihina fiddin, juga mu’ammirinal ardi, yaitu orang-orang yang bisa memakmurkan bumi, termasuk yaitu mengelola keuangan dan melahirkan produk-produk yang berkualitas dan bermanfaat hingga didistribusikan ke pasar, bukan hanya lokal, nasional, tapi juga ke mancanegara ini. Jadi, baik di sektor keuangan maupun di sektor riil.


Kemarin saya hadir di salah satu pesantren di Bandung, namanya Al Ittifaq, saya meluncurkan digitalisasi pertaninan. Jadi, pesantren ini menjadi pusat pengembangan pertanian dan semua produknya itu  diterima di pasar modern, di pasar supermarket. Tapi karena dia belum bisa sendiri, dia menggandeng 30 pesantren dengan standar-standar yang sesuai dengan pasar. Produknya itu langsung diterima di pasar dan tidak diolah lagi, sudah jadi, di pesantren itu sudah jadi, sudah ada labelnya, jadi datang ke pasar swalayan itu tinggal ditaruh saja. Jadi, dia dari mulai penanaman sampai pengolahan, sampai diberi label, sampai semuanya jadi luar biasa. Dan ini saya minta untuk terus dikembangkan agar pesantren-pesantren menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

Agar cita-cita besar dari pembentukan BWM Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan ini dan juga BWM-BWM lainnya dapat tercatat ada dua hal saya ingin tekankan. Pertama, BWM harus dikelola dengan baik dan profesional, dipertahankan kelangsungannya, dan dikembangkan kapasitasnya. Amanah yang diberikan harus dijaga. Modal awal harus dapat dikembangkan bukan justru dihabiskan. Jadi, jangan dikasih modal, habis. Ini penting untuk menjaga kepercayaan dan nama baik pesantren, termasuk kredibilitas pemda setempat.

Yang kedua, ekosistem digitalisasi BWM agar terus dikembangkan. Saya mendapat laporan sejumlah upaya sudah dilakukan, ada aplikasi BWM mobile, pengawasan dan perizinan secara online, akses informasi melalui BWM Info, serta akses pasar online melalui aplikasi BWM dan UMKM, dan juga aplikasi e-commerce lainnya.

Berbagai inovasi ini harus terus harus didorong untuk menambah kemanfaatan bagi BWM dan para nasabahnya. Dalam tatanan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, pesantren dan BWM saya minta saling mengisi memberi pendampingan untuk mendorong perekonomian masyarakat. Dan BWM diharapkan menjadi obor penerang memberdayakan masyarakat di dalam dan di sekitar pesantren itu sendiri.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close