Wakil Bupati Manggarai Minta Dinkes Optimalisasi Pendataan di Bidang Kesehatan

Nusantaratv.com - 20 Mei 2022

Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut. (Foto: Ist)
Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut. (Foto: Ist)

Penulis: Gabrin | Editor: Supriyanto

Nusantaratv.com - Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai lakukan optimalisasi pendataan di bidang kesehatan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat Kabupaten Manggarai.

Hal tersebut disampaikan Wabup Hery saat membuka kegiatan Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Kabupaten Manggarai  di Aula Asumpta Paroki Katedral,  Ruteng, Rabu (18/5/2022).

"Saya selalu mengharapkan data-data yang mewakili kondisi kita hari-hari ini. Data statistik itu sangat membantu kita untuk merencanakan berbagai program dan kegiatan kita untuk hari-hari ini, juga di hari-hari yang akan datang," tuturnya.

Wabup Hery juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai karena telah menyelenggarakan kegiatan ini. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kadis Kesehatan dan seluruh jajarannya, karena dengan caranya masing-masing, memastikan kegiatan hari ini dapat berjalan," ucap Wabup Heri.

Kepada para orang tua dan anak-anak yang hadir, dirinya menyampaikan ucapan selamat datang; dan pada kesempatan lain, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para orang tua, karena kehadiran mereka merupakan bentuk perhatian terhadap generasi bangsa.

"Kepada bapa-mama, terima kasih atas kehadirannya, menjadi orang tua, bapa-mama yang bertanggung jawab bagi keselamatan generasi bangsa ini," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Bartolomeus Hermopan dalam laporannya menjelaskan pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal. 

Data beberapa tahun terakhir, di Kabupaten Manggarai terjadi penurunan cakupan imunisasi, baik imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan dalam jumlah yang cukup signifikan.

Hal ini, jelas Hermpoan, mengakibatkan jumlah anak-anak yang tidak mendapat imunisasi rutin lengkap bertambah banyak. Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat meningkatkan jumlah kasus penyakit dan kejadian luar biasa tertentu seperti Campak dan Rubella.

Menurut dia, upaya penting dalam mencapai eliminasi Campak dan Rubella, selain penguatan imun rutin, dapat juga dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella yang bersifat sifat masal dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya bagi sasaran prioritas yang telah ditetapkan.

Karena itu, jelas Hermpoan, dibutuhkan suatu upaya kolaboratif-integratif yang dapat mengharmonisasikan kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi lainnya guna mengatasi kesenjangan imunitas di masyarakat.

“Pencanangan BIAN sebagai upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi meliputi dua hal: imunisasai tambahan berupa pemberikan satu dosis imunisasi campak rubella bagi anak usia 9 bulan sampai 12 tahun; dan imunisasi tegar berupa 1 dosis untuk melengkapi status imunsasi anak usia 12 - 59 bulan," katanya.

Berdasarkan data dari Dinkes Manggarai, sasaran imunisasi berjumlah 66.486 anak, dengan rincian: usia 9  s.d. 59 bulan sejumlah 21.366 orang; usia 5 tahun s.d. < 7 tahun sejumlah 5.214 orang; dan dari 7 tahun s.d. < 12 tahun sejumlah 39.906 orang. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close