Nusantaratv.com - Target 100 persen Posyandu Keluarga berbasis dusun di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil dicapai pada tahun 2021 lalu.
Menanggapi capaian ini, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah menyatakan bahwa dengan tercapainya target tersebut, tentunya dapat menjadi modal untuk percepatan penanganan stunting di NTB.
“Berkat aktifnya posyandu keluarga NTB di tahun 2021 yang sudah 100 persen dan sudah ada sekitar 7600 lebih posyandu keluarga, maka itu menjadi modal kita untuk penanganan stunting yang ada di NTB. Kita sisir setiap balita, karena stunting ini bukan aib. Ini adalah sesuatu yang mudah ditangani selama kita mau,” ujar Sitti saat memimpin sekaligus memberikan arahan pada Rapat Pembinaan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten/Kota se-NTB yang bertempat di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Jumat (19/8/2022).
Ia juga terus mendorong setiap Kabupaten/Kota di NTB untuk menginput dan memperbaharui data pemantauan pertumbuhan di ePPBGM setiap bulan agar data tersebut tetap update.
“Jika kita bisa menginput e-PPBGM lebih dari 95 persen tahun ini, maka angka stunting kita diakui. Jika kita tidak bisa input lebih dari itu maka angkanya tidak dapat diakui. Karena memang tuntutan dari semua provinsi adalah angkanya dari e-PPBGM. Maka mari kita laksanakan dengan baik,” jelasnya.