Nusantaratv.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, dirinya siap menggelar dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurutnya, dia dan Putin harus menemukan kesepakatan guna mengakhiri konflik, tapi tanpa ultimatum sebagai syarat. Dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah Italia, RAI, yang dijadwalkan disiarkan pada Kamis (12/5/2022), Zelenskyy menyampaikan jika Ukraina tidak akan pernah mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.
Moskow diketahui mencaplok Krimea 2014. "Krimea selalu memiliki otonominya, dia memiliki parlemennya, tapi di dalam Ukraina," kata Zelenskyy dalam kutipan wawancara yang dirilis lebih dulu, seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (13/5/2022).
Dalam kesempatan itu, pewawancara mengajukan pertanyaan perihal komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memperingatkan terhadap segala penghinaan terhadap Putin.
"Kami ingin tentara Rusia meninggalkan tanah kami, kami tidak berada di tanah Rusia. Kami tidak akan menyelamatkan muka Putin. Itu tidak adil," imbuh Zelenskyy.
Dalam komentar lain, Zelenskyy mengungkapkan, masa depan Rusia harus dipikirkan. "Kita harus memilikirkan masa depan Rusia. Saya sebagai presiden Ukraina mengatakan Rusia adalah tetangga kami. Akan ada presiden lain, presiden lain, dan generasi lain," tukas Zelenskyy. (Rafli Dwidani)