Nusantaratv.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia dan China tidak membangun aliansi militer dan kerja sama antara angkatan bersenjata mereka sangat transparan
Pernyataan itu disampaikan Putin beberapa hari setelah menjamu pemimpin China Xi Jinping di Kremlin. Demikian dikutip dari Reuters, Senin (27/3/2023).
Putin dan Xi menyatakan persahabatan dan menjanjikan hubungan yang lebih dekat, termasuk di bidang militer, selama pertemuan puncak pada 20-21 Maret 2023.
"Kami tidak membuat aliansi militer dengan China," kata Putin di televisi pemerintah.
"Ya, kami memiliki kerja sama di bidang interaksi militer-teknis. Kami tidak menyembunyikan ini. Semuanya transparan, tidak ada rahasia," tambah Putin.
China dan Rusia menandatangani perjanjian kemitraan "tanpa batas" pada awal 2022, hanya beberapa pekan sebelum Putin mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina.
Beijing telah menahan diri untuk tidak mengkritik keputusan Putin dan menggembar-gemborkan rencana perdamaian untuk Ukraina. Barat menolak proposalnya sebagai taktik untuk memberi Putin lebih banyak waktu untuk membangun kembali pasukannya di Ukraina.
Washington baru-baru ini mengatakan jika pihaknya khawatir Beijing dapat mempersenjatai Rusia, sesuatu yang dibantah oleh China.
Dalam sambutannya di televisi, Putin menepis anggapan jika hubungan Moskow yang meningkat dengan Beijing di bidang-bidang seperti energi dan keuangan berarti Rusia menjadi terlalu bergantung pada China.
Dia menyebutkan jika ini adalah pandangan "orang-orang yang cemburu".
"Selama beberapa dekade banyak yang menginginkan mengubah China melawan Uni Soviet dan Rusia, dan sebaliknya," imbuh Putin.
"Kami memahami dunia tempat kami tinggal. Kami sangat menghargai hubungan timbal balik kami dan level yang telah mereka capai dalam beberapa tahun terakhir," tukas Putin.