Vladimir Putin Minta Barat Tidak Menyalahkan Rusia Jika Harga Energi Dunia Melonjak

Nusantaratv.com - 11 Maret 2022

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Alexei Nikolsky/Kantor Pers dan Informasi Kepresidenan Rusia/TASS)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Alexei Nikolsky/Kantor Pers dan Informasi Kepresidenan Rusia/TASS)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Vladimir Putin mengungkapkan Barat berupaya menyalahkan Rusia atas lonjakan harga energi di dunia. Pernyataan Putin itu diungkapkannya saat pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi, Kamis (10/3/2022). 

"Harga di sana (untuk operator energi di negara-negara UE) meningkat, tetapi bukan karena kesalahan kami. Ini adalah hasil dari salah perhitungan mereka sendiri. Mereka seharusnya tidak menyalahkan kami untuk ini," kata Putin, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Jumat (11/3/2022).

Jauh sebelum invasi Moskow terus mengekspor minyak dan gas, termasuk melalui Ukraina yang saat ini tengah berkonflik. Putin menegaskan, Rusia menghormati semua kewajibannya dalam hal pasokan energi.

Lonjakan harga yang saat ini terjadi, adalah konsekuensi dari tindakan Barat, fakta jika Amerika Serikat (AS) menangguhkan impor minyak Rusia ke pasar Negara Paman Sam itu, yang telah menyebabkan harga yang sangat tinggi dan inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Hal yang sama berlaku untuk lonjakan harga minyak dan produk minyak bumi di Amerika Serikat. Mereka sendiri yang mengumumkan jika mereka menutup impor minyak Rusia ke pasar Amerika. Harga di sana tinggi, inflasi sangat tinggi, mungkin tertinggi sepanjang masa. Mereka berupaya untuk mengalihkan kesalahan mereka sendiri pada kami," lanjutnya.

Menurutnya, hal ini jelas bagi pasar di mana pasokan minyak Rusia ke pasar AS tidak melebihi 3 persen. "Ini adalah volume yang dapat diabaikan, dan harga mereka naik. Kami sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu, dan bahkan di sini larangan impor minyak Rusia sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu. Mereka hanya bersembunyi di balik keputusan ini dan menipu populasi mereka sendiri," tegas Putin.

Orang nomor satu di Rusia itu menarik perhatian pada fakta jika AS bahkan berupaya untuk bernegosiasi dengan negara-negara yang pernah memberlakukan pembatasan tidak sah oleh Washington.

"Mereka siap untuk berdamai dengan Iran, segera menandatangani semua dokumen, begitu juga dengan Venezuela. Mereka pergi ke Venezuela untuk berunding. Dua negara itu adalah negara yang telah dijatuhkan sanksi tidak sah oleh Amerika. Mereka seharusnya tidak memperkenalkan sanksi tidak sah itu," imbuhnya.

"Hal yang sama akan terjadi dalam hubungan dengan negara kita, saya tidak ragu tentang itu," tegas Putin.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close