Vladimir Putin: AS Pasok Bom Tandan ke Ukraina Adalah Kejahatan, Rusia Berhak Membalas

Nusantaratv.com - 17 Juli 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan upaya Amerika Serikat (AS) memasok bom tandan ke Ukraina adalah kejahatan. (Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan upaya Amerika Serikat (AS) memasok bom tandan ke Ukraina adalah kejahatan. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan upaya Amerika Serikat (AS) memasok bom tandan atau bom cluster ke Ukraina adalah kejahatan.

Jika Ukraina menggunakan senjata itu di medan perang, jelas Putin, maka Moskow berhak membalas dengan cara yang sama. Berbicara kepada jurnalis Pavel Zarubin, Putin mengutarakan pendapatnya tentang keputusan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk memberi Ukraina bom tandan.

Senjata ini dilarang di lebih dari 100 negara karena risiko yang ditimbulkannya terhadap warga sipil.  "Pemerintah AS sendiri memberikan penilaian terhadap munisi ini melalui mulut pegawainya beberapa waktu lalu, menyebut penggunaan (munisi ini) sebagai kejahatan. Inilah yang menurut saya harus dianggap (kejahatan)," ujar Putin, seperti dilansir RT, Senin (17/7/2023).

Pernyataan orang nomor satu di Rusia itu rupanya merujuk pada komentar mantan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada akhir Februari 2022, beberapa hari setelah dimulainya konflik Ukraina, di mana dia mengatakan penggunaan amunisi kontroversial dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Putin menyarankan agar AS menyetujui langkah tersebut karena kekurangan amunisi, mencatat konsumsi peluru Ukraina jauh melebihi stok Barat saat ini.

"Rusia memiliki stok yang cukup untuk berbagai jenis munisi tandan. Sejauh ini, kami belum menggunakannya. Kami tidak perlu melakukannya, terlepas dari defisit (munisi) yang terkenal untuk jangka waktu tertentu," tambah Putin.

"Tapi tentu saja, jika (Ukraina) menggunakannya (munisi tandan) untuk melawan kami, kami berhak atas tindakan timbal balik," tukasnya.

Washington mengumumkan keputusan untuk mengirim munisi tandan ke Kiev awal bulan ini, dan pejabat Amerika baru-baru ini mengkonfirmasi amunisi kontroversial itu telah tiba di Ukraina. 

Munisi tandan terkenal karena melepaskan sejumlah besar bom di area yang luas saat meledak. Submunisi sering gagal meledak, menimbulkan ancaman serius bagi warga sipil selama bertahun-tahun setelah pertempuran berakhir.

Banyak sekutu Washington telah menyatakan keprihatinan tentang langkah tersebut AS tersebut, sementara Moskow langsung mengecamnya.

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov menyebutnya sebagai 'isyarat putus asa' dan pengakuan diam-diam atas kinerja buruk Kiev di medan perang. Dia juga menuduh pembuat kebijakan AS mengabaikan argumen tentang ketidakmanusiawian dari langkah tersebut, dan menutup mata terhadap korban sipil.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close