Usulan Macron Menaikkan Usia Pensiun Disetujui Dewan Konstitusi Prancis, Demonstran Marah dan Kecewa   

Nusantaratv.com - 15 April 2023

Presiden Prancis Emmanuel Macron/ist 
Presiden Prancis Emmanuel Macron/ist 

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Seolah tak mengindahkan gelombang demonstrasi yang terjadi akhir-akhir ini,    
Dewan Konstitusi Prancis pada Jumat (14/4/2023) memutuskan menyetujui salah satu usulan Presiden Emmanuel Macron rancangan undang-undang (RUU) Pensiun yaitu menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun.   

Disetujuinya aturan pensiun yang baru ini menjadi sebuah kemenangan bagi Emmanuel Macron setelah berbulan-bulan protes massa yang merusak citra kepemimpinannya.

Namun keputusan tersebut menuai reaksi keras dari para pengkritik rencana pensiun. Ratusan aktivis serikat pekerja yang kecewa dan marah berkumpul di Paris pada Jumat malam. Sementara beberapa kelompok melakukan pawai menuju alun-alun Bastille yang bersejarah dan sekitarnya, membakar tempat sampah dan skuter ketika polisi menembakkan gas air mata.

Serikat pekerja dan lawan-lawan politik Macron bersumpah untuk terus menekan pemerintah agar menarik RUU tersebut, dan para aktivis mengancam akan melakukan protes baru pada Sabtu (15/4/2023).

Kantor Kepresidenan Macron mengatakan bahwa ia akan memberlakukan undang-undang tersebut dalam beberapa hari mendatang, dan ia mengatakan bahwa ia ingin undang-undang tersebut diimplementasikan pada akhir tahun. 

Di sisi lain, Dewan Dewan Konstitusi menolak beberapa langkah dalam RUU pensiun, tetapi usia pensiun yang lebih tinggi merupakan inti dari rencana Macron dan menjadi sasaran kemarahan para pengunjuk rasa. 

Para penentang mengusulkan menaikkan pajak bagi orang kaya atau pengusaha, dan mengatakan bahwa perubahan ini mengancam jaring pengaman sosial yang telah dibangun dengan susah payah.

Carl Pfeiffer, seorang pensiunan berusia 62 tahun yang melakukan protes di luar Balai Kota, memperingatkan bahwa keputusan Dewan Konstitusi tidak akan mengakhiri ketegangan. 

"Para anggota dewan tidak bertanggung jawab, karena kemarahan yang akan muncul setelahnya di seluruh negeri, itu adalah kesalahan mereka," katanya.

Jajak pendapat secara konsisten menunjukkan bahwa mayoritas warga Prancis menentang untuk bekerja dua tahun lagi. Mereka ogah bekerja lebih panjang sebelum bisa mengantongi dana pensiun.

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close