Ukraina Tuding Israel Berpihak pada Rusia

Nusantaratv.com - 26 Juni 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin (Kiri) dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (Kanan). (Foto: Marc Israel Sellem/The Jerusalem Post)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Kiri) dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (Kanan). (Foto: Marc Israel Sellem/The Jerusalem Post)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Kedutaan Besar Ukraina di Tel Aviv mengecam Israel, dan menuding negara itu memberikan dukungan yang memadai kepada Kiev di tengah konflik dengan Moskow, dan malah memperkuat hubungan dengan Rusia.

Dalam pernyataannya yang diunggah di Facebook pada Minggu (25/6/2023), misi Ukraina mencatat "dengan penyesalan bahwa pemerintah Israel saat ini telah memilih jalur kerja sama yang erat dengan Rusia."

"Ada kelambanan total dalam memberikan bantuan pertahanan kepada Ukraina selama satu setengah tahun terakhir di pihak negara Yahudi itu," demikian bunyi pernyataan itu, seperti dilaporkan RT, Minggu (25/6/2023).

Kedutaan menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membuat "asumsi yang sepenuhnya fiktif dan spekulatif" untuk membenarkan kelambanan pemerintahnya.

Dalam wawancaranya pekan lalu, Netanyahu berpendapat, Israel tidak dapat memberikan senjata ke Kiev karena keterlibatan Rusia di Suriah, di tengah kekhawatiran bahwa senjata tersebut pada akhirnya akan jatuh ke tangan Iran.

Diplomat Ukraina juga mengecam kesepakatan untuk mendirikan kantor cabang konsulat Rusia di Yerusalem Barat, yang dicapai awal bulan ini, serta kontak tingkat tinggi baru-baru ini antara Israel dan Rusia.

Pernyataan itu menyebut, para pejabat Israel menunjukkan "pengabaian terang-terangan terhadap batas-batas moral" dengan menghadiri resepsi diplomatik yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Rusia pekan lalu.

Sementara sebagian besar negara "demokratis" telah memberikan sanksi kepada Rusia atas operasi militernya di Ukraina, Israel tidak hanya menahan diri untuk tidak bergabung dengan pembatasan tersebut, tetapi justru sebaliknya meningkatkan perdagangan dengan Moskow, kata kedutaan Ukraina.

"Pada kenyataannya, di lapangan, apa yang disebut 'netralitas' pemerintah Israel harus dilihat sebagai posisi pro-Rusia yang jelas," tegasnya.

Surat kabar Israel Haaretz menggambarkan pernyataan itu sebagai kritik paling keras terhadap Israel oleh Ukraina sejak dimulainya konflik antara Moskow dan Kiev pada Februari 2022.

Duta Besar Ukraina untuk Tel Aviv, Evgeny Korniychuk telah berulang kali mengeluhkan kurangnya dukungan dari Israel. 

"Anda tidak dapat membayangkan betapa sulitnya bagi saya untuk menjadi duta besar di Israel jika presiden saya (Vladimir Zelensky) adalah seorang Yahudi, karena dia memiliki ekspektasi yang jauh lebih tinggi terhadap Israel daripada yang dapat diberikan oleh Israel," ucapnya kepada wartawan pada tahun lalu.

Pada akhir 2022, Menteri Luar Negeri Israel yang baru diangkat Eli Cohen berjanji, negara itu akan terus mengirimkan "bantuan kemanusiaan yang signifikan" ke Ukraina, tetapi akan "lebih sedikit berbicara" tentang permusuhan antara Moskow dan Kiev.

Tahun lalu, Ukraina juga meminta Israel untuk menyediakannya dengan sistem pertahanan udara Iron Dome, tetapi permohonan tersebut ditolak, dan Israel mengatakan pihaknya tidak "memiliki basis produksi yang cukup besar" untuk memenuhi kebutuhan Kiev.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close