Ukraina Kekurangan Senjata untuk Lancarkan Serangan Balasan Terhadap Rusia

Nusantaratv.com - 05 Juni 2023

Ilustrasi. Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata dan amunisi untuk dapat melakukan serangan balasan yang sukses terhadap pasukan Rusia. (Reuters)
Ilustrasi. Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata dan amunisi untuk dapat melakukan serangan balasan yang sukses terhadap pasukan Rusia. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Igor Zhovkva mengatakan, Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata dan amunisi untuk dapat melakukan serangan balasan yang sukses terhadap pasukan Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris The Times pada Sabtu (3/6/2023), Zhovkva ditanya mengapa operasi yang sangat dinantikan oleh Ukraina, yang bertujuan merebut kembali tanah yang hilang dari Rusia, masih belum diluncurkan.

"Jika Anda ingin memulai serangan balasan yang sukses, Anda memerlukan semua yang Anda miliki, termasuk artileri, kendaraan lapis baja, dan tank, jadi mungkin kami tidak cukup memiliki itu," jawab Zhovkva, seperti dilansir dari RT, Senin (5/6/2023).

"Lebih banyak senjata adalah topik nomor satu dalam setiap percakapan yang dilakukan Zelenskyy selama banyak perjalanan luar negerinya selama sebulan terakhir," lanjut Zhovkva, yang juga Penasihat Urusan Luar Negeri Presiden Ukraina, menekankan.

"Setiap negara tahu jenis senjata apa yang kami butuhkan dari mereka, untuk melindungi wilayah kami, menghentikan roket," tambahnya.

Dia juga menyarankan jika Rusia telah mengintensifkan kampanye misil dan drone di seluruh Ukraina dalam beberapa bulan terakhir dalam upaya untuk mencegah serangan pasukan Kiev, yang diperkirakan akan dimulai pada musim semi.

"Inggris sekarang adalah salah satu negara terdepan dalam menunjukkan insentif dan keberanian nyata dalam bagaimana benar-benar membawa kemenangan bagi negara saya," imbuhnya. 

Dia menambahkan bila negara lain perlu berbuat lebih banyak untuk membantu Kiev. "Maaf, tetapi negara-negara Eropa masih terlalu lambat dan tidak cukup melakukan sanksi terhadap Rusia," tegas Zhovkva.

Zelenskyy mengatakan kepada Wall Street Journal pada Sabtu (3/6/2023) jika militer Ukraina 'siap' untuk serangan balasan, tetapi tidak mengatakan kapan tepatnya akan dimulai.

Dia juga menunjukkan Kiev ingin melihat lebih banyak senjata yang disediakan oleh Barat. "Tetapi kami tidak bisa menunggu berbulan-bulan untuk melancarkan serangan."

Antara lain, kata Zelenskyy, Ukraina membutuhkan 50 baterai pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) untuk melindungi kota dan pasukannya secara memadai di medan perang menjelang serangan balasan.

Dengan harga satu baterai Patriot diperkirakan US$1,1 miliar, biaya keseluruhan permintaan akan menjadi sekitar US$55 miliar, yang lebih dari jumlah total bantuan militer AS yang dialokasikan ke Kiev sejak awal konflik.

Pemimpin Ukraina mengakui jika superioritas udara Rusia akan membuat pasukan Kiev terekspos dan 'sejumlah besar tentara akan mati' selama serangan balasan. Moskow berulang kali memperingatkan jika pengiriman senjata, termasuk yang canggih, ke Ukraina oleh AS dan sekutunya dapat melewati 'garis merah', yang mengarah ke peningkatan besar dalam permusuhan. 

Rusia menilai jika penyediaan senjata, pembagian intelijen, dan pelatihan untuk pasukan Kiev sudah berarti jika negara-negara Barat secara de facto adalah pihak dalam konflik tersebut.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close