Nusantaratv.com - Uni Emirat Arab (UEA) mencatat tiga kasus baru cacar monyet pada Minggu (24/7/2022).
Hal itu disampaikan Kementerian Kesehatan negara itu dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (25/7/2022). Kasus baru cacar monyet (monkeypox) itu diidentifikasi sejak dini karena pemantauan dan penyelidikan.
Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MoHAP) mengimbau warga untuk mengikuti semua pedoman keselamatan dan mengambil tindakan pencegahan saat bepergian atau bertemu dengan banyak orang di area publik.
"Warga yang tertular cacar monyet harus dikarantina selama 21 hari," kata pejabat kesehatan negara itu, di tengah wabah global penyakit yang berpotensi fatal itu.
Pasien yang mengalami demam lebih dari 38,5 derajat Celcius, memiliki ruam yang menutupi lebih dari 30 persen luas permukaan tubuh, atau memiliki tanda-tanda vital yang tidak stabil harus diisolasi di rumah sakit. Di antaranya wanita hamil, anak-anak di bawah usia enam tahun, pasien lanjut usia berusia lebih dari 70 maupun pasien dengan penyakit kritis.
Pasien tersebut harus menjalani isolasi total di rumah sakit hingga kondisi sembuh. Kementerian Kesehatan dan Pencegahan juga meminta masyarakat hanya merujuk ke sumber resmi untuk informasi terkait cacar monyet. Hal ini guna menghindari beredarnya rumor dan informasi palsu.
Sebelumnya, pada Sabtu (23/7/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global setelah mencatat lebih dari 14.000 kasus di lebih dari 70 negara.
Status keadaan darurat global ini membuat wabah cacar monyet adalah 'peristiwa luar biasa' yang memerlukan respons global karena dapat meluas ke lebih banyak negara.