Nusantaratv.com - Seorang turis wanita asal Belanda ditangkap di lokasi kamp kematian Auschwitz karena berpose dengan gaya memberi hormat Nazi untuk sebuah foto pada Minggu (23/1/2022).
Hal itu disampaikan polisi, seperti dikutip dari USA Today, Selasa (25/1/2022). Wanita berusia 29 tahun asal Belanda itu melakukannya di depan gerbang kamp yang bertuliskan 'Bekerja Membebaskan Anda' saat suaminya yang berusia 30 tahun mengambil fotonya. Pihak berwenang tidak merilis nama wanita itu.
Gerbang tempat wanita tersebut mengambil foto dikenal sebagai 'Gerbang Kematian'. Kamp tersebut, yang didirikan pada 1940, adalah kamp konsentrasi terbesar Nazi Jerman selama pembantaian massal warga Yahudi (Holocaust).
Setidaknya 1,1 juta pria, wanita dan anak-anak tewas di kamp, yang kebanyakan adalah orang Yahudi, oleh kamar gas dan kerja paksa. Polisi mengatakan kepada Kantor Berita Polandia, pihak keamanan di lokasi peringatan dan museum itu melihat penghormatan tersebut dan segera menghubungi polisi. Polisi langsung menahan wanita itu, dan suaminya dibawa untuk diinterogasi.
Wanita itu mengaku bersalah dan dikenai denda yang tidak diungkapkan. Museum dan Memorial Auschwitz-Birkenau mengkonfirmasi insiden tersebut di Twitter. "Pihak keamanan Memorial menahan seorang wanita Belanda berusia 29 tahun hari ini saat memberi hormat Nazi di gerbang bekas kamp Auschwitz I. Polisi dipanggil," tulis cuitan itu.
"Wanita itu menerima denda yang dijatuhkan oleh jaksa. Dia menjelaskan perilakunya sebagai 'lelucon bodoh'," lanjutnya.
Di seluruh Eropa, membuat salut Nazi, serta mendukung kelompok fasis secara vokal atau tertulis, adalah ilegal dan dapat mengakibatkan hukuman penjara. Sementara di Polandia, tempat Auschwitz berada, mempromosikan propaganda Nazi dapat mengakibatkan hukuman hingga dua tahun penjara.
Pada 2013, outlet Polandia melaporkan dua siswa dari Turki membuat gerakan di gerbang yang sama, yang mengakibatkan mereka dijatuhi hukuman enam bulan penjara, bersama dengan denda dan skorsing. Pada 13 Januari, polisi menahan tiga pria karena merusak dinding pemakaman Yahudi dengan simbol Nazi.