Nusantaratv.com - Meski Pemilihan Presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 masih cukup lama. Namun suhu politik di Negeri Paman Sam sudah memanas.
Hal itu dipicu dengan serangan-serangan verbal yang dilancarkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali akan bersaing dengan petahana Joe Biden.
Terkesan ingin memprovokasi, Trump memperingatkan bahwa anarki akan terjadi di AS jika Biden terpilih lagi sebagai Presiden AS.
Trump dalam pidatonya menegaskan bahwa dirinya akan 'menghancurkan' Biden dalam pilpres 2024 mendatang.
"Pilihan dalam pemilu ini sekarang adalah antara kekuatan atau kelemahan, antara kesuksesan atau kegagalan, antara keamanan atau anarki, antara perdamaian atau konflik, dan kemakmuran atau malapetaka," tandas Trump saat berpidato di hadapan pendukungnya yang berkumpul di sebuah hotel di Manchester, New Hampshire, pada Kamis (27/4).
"Kita sedang hidup dalam malapetaka. Dengan pemungutan suara Anda pada 5 November 2024, kita akan menghancurkan Joe Biden dan Gedung Putih ... di kotak suara, dan kita akan menyelesaikan urusan kita yang belum selesai," imbuhnya.
Di sisi lain, langkah Trump menuju pilpres AS 2024 terancam kandas di tengah jalan. Pasalnya, Trump kini tengah menghadapi berbagai persoalan hukum. Terbaru, melibatkan seorang penulis yang menuduh mantan Presiden AS itu memperkosa dirinya beberapa tahun lalu. Persidangan dugaan pemerkosaan itu tengah digelar di pengadilan sipil New York.
Pada saat yang sama, banyak petinggi Partai Republik yang menilai Trump berpotensi kalah kembali dalam pilpres, setelah sebelumnya kalah dari Biden dalam pilpres 2020 lalu dan membawa Partai Republik kalah dalam dua pemilu sela terakhir.
Ada sembilan Senator Republikan mendukung Trump, namun yang lainnya memperingatkan bahwa proses hukum yang menjerat pengusaha real-estate itu akan memupuskan harapan Partai Republik untuk merebut kembali dominasi Senat AS dari Partai Demokrat.
Menariknya, tingkat elektabilitas Trump cukup tinggi. Trump secara konsisten meraup dukungan hingga dua digit dalam polling terbaru Partai Republik, yang membawanya unggul dari kandidat-kandidat Republikan lainnya, termasuk Gubernur Florida Ron DeSantis.
Biden sendiri sudah mengumumkan pada Selasa (25/4) bahwa dirinya akan maju capres, mewakili Partai Demokrat, untuk periode kedua dalam pilpres 2024 mendatang.