Tidak Adanya Tindakan Dunia Atas Pembantaian di Kamp Pengungsi Jabalia, Bikin Pemimpin Skotlandia Minta Maaf

Nusantaratv.com - 01 November 2023

Warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangkaian serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, pada Selasa (31/10/2023). (Anadolu Agency)
Warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangkaian serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, pada Selasa (31/10/2023). (Anadolu Agency)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pemimpin Skotlandia Humza Yousaf pada Selasa (31/10/2023) menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Yousaf, seorang muslim pertama yang menjadi Perdana Menteri (PM) Skotlandia itu menyatakan penyesalan mendalam atas hilangnya nyawa tak berdosa akibat konflik yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

"Saya minta maaf kepada pria, wanita dan anak-anak tak berdosa di Kamp Pengungsi Jabalia karena dunia tidak dapat melindungi Anda. Pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan manusia harus dikutuk dengan tegas. Jangan sampai ada lagi anak yang meninggal. Kita memerlukan gencatan senjata segera, tidak kurang dari itu," ujar Yousaf di X (Twitter), seperti dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (1/11/2023).

Serangkaian serangan udara Israel di kamp pengungsi menewaskan ratusan warga, menurut Kementerian Dalam Negeri di wilayah yang terkepung. "Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak," sebutnya.

Disebutkannya, pesawat tempur Israel menghancurkan seluruh kawasan perumahan yang dikenal sebagai Blok 6. Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 8.525 orang, kata Kementerian Kesehatan di wilayah yang diblokade itu, pada Selasa (31/10/2023).

"Para korban termasuk 3.542 anak-anak dan 2.187 perempuan, sementara 21.543 orang lainnya terluka," kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra pada konferensi pers di Kota Gaza.

Sementara lebih dari 1.538 warga Israel tewas dalam konflik tersebut. Sedangakn Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata yang semakin meningkat.

"Hal itu berarti 'penyerahan' kepada Hamas," cetus Netanyahu.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])