Tersinggung Dipanggil ‘Ahjumma’, Wanita Ini Ngamuk Tikam Tiga Orang di Kereta

Nusantaratv.com - Hanya karena disebut ‘Ahjumma’, panggilan untuk wanita paruh baya di Korea Selatan, seorang wanita berusia 30-an mengamuk dan menikam tiga orang di dalam kereta bawah tanah, pada 3 Maret 2023 sore waktu setempat. 

Insiden tersebut terjadi di dekat Stasiun Jukjeon di Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi. 

Ketiga korban penikaman dilaporkan berusia di atas 50 tahun.

Korban pertama berinisial B merupakan perempuan berusia 69 tahun. Ia ditusuk di bagian paha dengan senjata yang dibawa oleh pelaku.

Korban kedua berinisial C yang juga wanita berusia sekitar 60an tahun. Sedangkan korban ketiga adalah D, seorang pria berusia 50an. Aksi penikaman itu sontak membuat para penumpang di kereta tersebut kaget dan histeris.

Pelaku mengakui telah menusuk B. Dikatakan tindakan itu dilakukannya lantaran B menyebutnya Ahjumma saat meminta mengecilkan volume ponselnya.     

"Saya menusuk B karena suasa hati saya sedang buruk, setelah B berkata ‘Ahjumma, kecilkan volume ponsel Anda," ucap pelaku.

Klaim yang disampaikan oleh pelaku langsung dibantah oleh korban B. Anak B menyebut ibunya tak mengatakan sepatah kata pun pada pelaku.

"Ibu saya tidak mengatakan sepatah kata pun kepada pelaku, tapi dia tiba-tiba menikam orang yang tidak bersalah dengan senjata," ujar anak korban.

Dari keterangan keluarga, B berada di kereta bawah tanah jalur Suin Bundang untuk menemui sang suami. Di dalam kereta B mengaku baru menonton YouTube, lalu tiba-tiba pelaku membuat keributan.

Saat orang-orang mulai berkerumun, B terjatuh dan pelaku terus menikam paha B. Kondisi B cukup mengenaskan setelah tikaman pelaku menembus otot dan pembuluh darahnya, hingga harus menjalani operasi.

Sedangkan C dilaporkan mengalami luka selebar 3 hingga 10 centimeter di wajahnya. Sementara D mengalami luka selebar 15 centimeter di bagian wajah.

Mirisnya, meski telah mengalami penganiayaan B terkesan disalahkan atas insiden tersebut.

B menegaskan dirinya hanya melihat dan bahkan tak melakukan kontak apa pun dengan pelaku sebelum penyerangan terjadi.