Terpilih Jadi Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027, Peran Indonesia Makin Besar

Nusantaratv.com - 17 November 2023

Indonesia terpilih sebagai Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027 pada pemilihan yang berlangsung pada Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, pada Rabu (15/11/2023). (Foto: Istimewa/Kemenlu)
Indonesia terpilih sebagai Anggota Dewan Eksekutif UNESCO 2023-2027 pada pemilihan yang berlangsung pada Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, pada Rabu (15/11/2023). (Foto: Istimewa/Kemenlu)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Indonesia sukses terpilih menjadi anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027.

Hal itu terjadi pada pemilihan yang berlangsung pada Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, pada Rabu (15/11/2023). 

Dalam persaingan ketat di Kelompok Regional IV, Indonesia bersaing dengan delapan negara lain di kawasan Asia Pasifik, seperti Afghanistan, Australia, Bangladesh, Iran, Kyrgistan, Pakistan, Korea, dan Sri Lanka.  

Dukungan yang sangat penting dari 154 negara membuat Indonesia menempati posisi tertinggi kedua di Kelompok IV guna mengamankan satu dari enam alokasi kursi yang diperebutkan di Dewan Eksekutif UNESCO.

Dalam sambutannya di Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Paris, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, Mohamad Oemar yang merupakan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan tak tergoyahkan dari negara-negara anggota UNESCO.

Pernyataan tersebut mencerminkan penghargaan atas upaya bersama dan solidaritas yang memperkuat posisi Indonesia dalam meraih kursi Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027.

"Indonesia berkomitmen untuk terlibat aktif dan bekerja sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk memastikan kemajuan dan keberlanjutan dalam berbagai bidang yang menjadi fokus UNESCO," ujar Mohamad Oemar, seperti dilansir dari laman Kemenlu, Jumat (17/11/2023). 

Dia menyebutkan, misi UNESCO, yang sangat penting dalam mendorong perdamaian global dan kesejahteraan umat manusia, diakui sebagai tonggak berharga oleh Indonesia. 

"Kami sangat menghargai prinsip-prinsip pluralisme, multilateralisme, dan kerja sama internasional, yang menjadi kunci keberhasilan dalam menjawab tantangan dunia termasuk meraih tujuan Agenda Pembangunan Berkelanjutan di seluruh area kompetensi yang menjadi mandat UNESCO," lanjut Mohamad Oemar.

Selain Indonesia, beberapa negara kawasan Asia-Pasifik juga berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO untuk periode 2023-2027, diantaranya Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Korea Selatan, dan Australia. 

Dalam proses pemilihan ini, partisipasi aktif terlihat dengan hadirnya 188 negara anggota UNESCO, kendati hanya 181 negara yang memenuhi syarat untuk memberikan suara, mencerminkan tingginya minat dan dukungan global terhadap peran Dewan Eksekutif dalam mengemban misi UNESCO.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO untuk yang ke-8 kalinya, sejak bergabung sebagai anggota pada tahun 1950, menandai pengakuan dunia internasional terhadap kontribusi yang penting dan nyata dari Indonesia.

Kepercayaan ini mencerminkan peran sentral Indonesia dalam memajukan isu-isu kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi dan informasi di tingkat global.

Dengan dukungan ini, Indonesia dapat terus berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya dunia serta mempromosikan kolaborasi internasional dalam bidang-bidang tersebut.

Sebagai anggota Dewan Eksekutif, peran Indonesia semakin besar, mengingat salah satu tanggung jawabnya adalah berpartisipasi secara aktif dalam merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis terkait program-program dan kebijakan UNESCO. 

Dewan Eksekutif juga memainkan peran krusial dalam mengawasi pelaksanaan program-program UNESCO dan memastikan penggunaan anggaran organisasi berjalan efisien dan efektif sesuai kebijakan yang telah ditetapkan.

Selain itu, Dewan Eksekutif juga memegang tanggung jawab penuh terkait implementasi kebijakan yang telah disepakati bersama oleh seluruh negara anggota UNESCO.

Dewan Eksekutif, sebagai salah satu dari dua badan pengatur terutama UNESCO setelah Konferensi Umum, terbentuk dari 58 negara anggota yang mewakili enam Kelompok Regional.

Serta bertindak di bawah wewenang Konferensi Umum UNESCO, memainkan peran krusial dalam merumuskan kebijakan, mengawasi implementasi program-program, dan memastikan efisiensi penggunaan anggaran organisasi.

Untuk periode 2023-2027, Dewan Eksekutif UNESCO akan mencakup anggota dari berbagai kelompok regional. Kelompok I akan diwakili oleh negara-negara seperti Italia, Spanyol, Perancis, Inggris, Irlandia, Jerman, dan Amerika Serikat (AS).

Kelompok II diisi seperti Serbia, Albania, Slovakia, Ceko sebagai anggotanya. Lalu, kelompok III dihuni negara-negara dengan anggota yakni Brazil, Kuba, Dominika, Argentina. Selanjutnya, kelompok IV akan diwakili Pakistan, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, Republik Korea dan Australia.

Sedangkan di kelompok V (a) ada Mauritius, Nigeria, Mozambique, Pantai Gading, Gabon, Burkina Faso dan Liberia. Serta kelompok V (b) bakal melibatkan negara-negara yaitu Qatar, Arab Saudi, Oman dan Irak.

Komposisi ini mencerminkan keragaman geografis dan budaya yang diwakili dalam Dewan Eksekutif untuk mendukung tujuan UNESCO.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close