Nusantaratv.com - Berdiri megah dengan gaya arsitektur unik yang menawan dan disebut mirip dengan stadion di Eropa, rupanya Jakarta International Stadium (JIS) menyimpan banyak masalah. Hal ini terungkap setelah rencana renovasinya membuat mata khalayak terbuka bahwa banyak standar yang tak terpenuhi dari berdirinya sebuah stadion.
Mulanya, rencana perbaikan JIS awalnya dilakukan terkait gelaran Piala Dunia U-17 di Jakarta. JIS jadi salah satu stadion yang diusulkan jadi tuan rumah.
Tapi, rencana itu tidak berjalan mulus. JIS dipandang belum sesuai dengan standar FIFA dalam pelaksanaan pertandingan internasional.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau JIS menjadi stadion yang sesuai standar. Dito membeberkan sejumlah catatan apabila JIS ditunjuk sebagai venue Piala Dunia U-17. Menurut dia, JIS masih memiliki pekerjaan rumah, dari perbaikan akses keluar-masuk hingga ketersediaan area parkir.
Atas rencana itu, tiga menteri Jokowi yang terdiri dari Menpora Dito Ariotedjo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN yang saat itu datang dengan kapasitas sebagai Ketua PSSI Erick Thohir menyambangi langsung JIS di kemayoran.
Ketiganya datang ditemani sejumlah pejabat dan perangkat pemerintahan DKI Jakarta seperti Pj Gubernur DKI Heru Budi.
Hasilnya, terungkap sejumlah masalah mendasar yang tak banyak orang tahu sebelumnya.
Pertama adalah permasalahan akses. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akses ke JIS yang existing hanya ada satu. Kondisi itu terbilang berbahaya lantaran akan menyulitkan proses efekuasi bila terjadi kondisi darurat.
"Akses ke stadion yang ada existing sekarang hanya ada satu. Menurut saya ini bahaya, apalagi di lingkungan penduduk," ujar Basuki di JIS usai tinjauan.
Masalah kemudian adalah soal rumput. Basuki menyebut kondisi rumput JIS saat ini tak sesuai standar FIFA. Menurutnya, rumput JIS akan diganti untuk pergelaran Piala Dunia U-17.
"Hari ini kita melihat JIS stadion kita yang sangat bagus ini. Namun kita evaluasi kira-kira kalau nanti diperiksa, dievaluasi FIFA mudah-mudahan sudah memenuhi standar itu. Salah satu yang utama rumput," kata Basuki.
"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 (stadion), termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," sambungnya.
Masalah lainnya ialah akses bus pemain menuju ke dalam erea stadion. Basuki juga menyoroti akses masuk ke JIS untuk bus pemain dan ofisial tim sepakbola. Basuki mengatakan ada pintu yang akan dibongkar atau dilebarkan.
"Ini adalah akses bus, yang nanti akan dipakai untuk bus besar para pemain dan ofisial, kondisi sekarang bus tak bisa masuk sini, karena ada di sana pintu itu, itu akan dibongkar supaya bus bisa masuk," kata dia.
Geger rencana renovasi JIS sampai ke telinga perusahaan desain yang ditunjuk sebagai konsultan pembangunan JIS, Buro Happold.
Dalam keterangan resminya, Buro Happold menjelaskan perannya dalam proyek tersebut.
"Pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019," bunyi keterangan resmi Buro Happold, Minggu (9/7/2023).
Lingkup pekerjaan mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment), konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).
"Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi," kata dia.
Lalu, mengapa JIS ketahuan banyak kekurangan di sana-sini hingga perlu direnovasi untuk memenuhi standar FIFA?
"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," tandas Buro Happold.