Tak Becus Urus Ekonomi, PM Pakistan Imran Khan Digulingkan

Nusantaratv.com - 10 April 2022

PM Pakistan Imran Khan/ist
PM Pakistan Imran Khan/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan kehilangan kekuasaannya setelah digulingkan pada Minggu (10/4/2022). Legenda kriket Pakistan itu digulingkan setelah kalah dalam pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen. Sebanyak 174 anggota parlemen Pakistan mendukung mosi tidak percaya pada Imran Khan.

Khan kehilangan dukungan karena dianggap tak becus mengurus perekonomian negara itu di tengah pandemi Covid-19. Di masa kepemimpinannya Pakistan didera inflasi tinggi, sementara cadangan devisa menyusut dan defisit kian dalam.

Imran Khan juga telah kehilangan dukungan dari militer negara itu. Padahal naiknya Imran Khan menjadi PM Pakistan disebut-sebut karena ada kesepakatan antara dia dan militer. 

Menurut para analis, dukungan terhadap Imran Khan hilang karena terlalu banyak menjanjikan suatu hal dan mendukung kebijakan yang tidak koheren. Sikapnya juga acapkali kontradiktif dengan pernyataannya.

Misalnya, dia pernah mendukung ekonomi pasar bebas yang dideregulasi tetapi juga mendukung negara kesejahteraan. Dia juga secara terbuka menentang militan Islam namun pemerintah dan militernya menyediakan ruang aman bagi Taliban di barat laut Pakistan.

Kemudian dalam upaya menstabilkan ekonomi, ia meminta bantuan ke Dana Moneter Internasional untuk paket penyelamatan $6 miliar pada 2019. Langkah itu dinilai sebagai pengkhianatan terhadap janji kampanyenya untuk tidak pernah mengambil pinjaman dan bantuan asing.

Khan juga menindak keras siapapun yang mengkritik dan berbeda pendapat.

Beberapa jurnalis terkemuka yang dikenal kritis terhadap Khan kehilangan pekerjaan mereka. Beberapa jurnalis lain juga diintimidasi, ditahan, dan diancam.

Perjalanan karier politik Imran Khan dimulai setelah ia pensiun sebagai atlet kriket yang berhasil membawa harum nama Pakistan. 

Ia menjabat sebagai perdana menteri ke-19 Pakistan sejak Agustus 2018.

Khan lahir pada 1952 di kota timur laut Lahore. 

Ia merupakan mahasiswa di Aitchison College, sekolah para birokrat dan politikus papan atas yang bergengsi.

Ketika menginjak usia 18 tahun, dia mengenyam pendidikan di Royal Grammar School High Wycombe, Inggris, dan Universitas Oxford untuk belajar ilmu politik, filsafat, dan ekonomi.

Pada 1996 Imran Khan mendirikan Pakistan Tehreek-e-Insaaf (PTI). Namun baru pada 2011 pesannya bergema di publik. 

Partainya muncul sebagai partai terbesar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan membentuk pemerintahan koalisi di provinsi tersebut bersama Jamaat-e-Islami pada 2013.

Dalam pemilihan pada Juli 2018, partainya memenangkan kursi terbanyak dan membentuk pemerintahan di provinsi tengah, Khyber Pakhtunkhwa dan Punjab.

Pada 2018, setelah lebih dari dua dekade perjuangannya dalam politik, Khan berhasil mencapai mimpinya sebagai perdana menteri. Dalam pemilu saat itu, ia berjanji untuk memberantas kemiskinan dan korupsi di Pakistan. (dari berbagai sumber)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close