Nusantaratv.com - Swedia merasa khawatir bakal menjadi target serangan Rusia selanjutnya. Sebab, Negara Skandinavia itu memiliki keinginan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO)
Sebuah laporan Komite Pertahanan Parlemen Swedia mengatakan serangan militer Rusia terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan. Laporan itu disiarkan lembaga penyiaran publik Swedia, SVT, pada Minggu (18/6/2023), seperti dikutip dari RTHK.
Swedia berupaya keras meningkatkan pertahanannya dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO tahun lalu pasca Rusia menginvasi negara tetangganya Ukraina. Sementara sejauh ini, dua anggota aliansi yakni Turki dan Hongaria belum meratifikasi aplikasi dari Swedia.
Laporan Komite Pertahanan Parlemen, yang akan diterbitkan pada Senin (19/6/2023), mengatakan meskipun pasukan darat Rusia 'diikat' di Ukraina, jenis serangan militer lainnya terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan.
"Rusia juga semakin menurunkan ambang batas untuk penggunaan kekuatan militer dan menunjukkan selera risiko politik dan militer yang tinggi. Kemampuan Rusia untuk melakukan operasi dengan angkatan udara, angkatan laut, senjata jarak jauh atau senjata nuklir melawan Swedia tetap utuh," sebut SVT, mengutip laporan itu.
Di sisi lain, Ketua Komite Pertahanan Parlemen tidak segera menjawab permintaan komentar terkait masalah ini.
SVT mengungkapkan laporan Komite Pertahanan Parlemen itu menguraikan doktrin pertahanan baru untuk Swedia, berdasarkan keanggotaan di NATO daripada doktrin sebelumnya yang mengandalkan kerja sama dengan sesama negara Nordik dan Uni Eropa (UE).
Seperti kebanyakan negara Barat, Swedia mengurangi pertahanannya setelah berakhirnya Perang Dingin tetapi telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dan akan memenuhi ambang batas NATO sebesar 2 persen dari PDB pada 2026.