Suhu Panas Jakarta Bukan Gelombang Panas

Nusantaratv.com - 10 Mei 2022

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan  suhu panas yang terjadi di Jakarta bukanlah gelombang panas. BMKG menjelaskan, menurut WMO (World Meteorological Organization) gelombang panas atau heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut.

Di samping itu suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celcius atau lebih.

"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah," ujar Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, Selasa (10/5/2022). 

"Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian," imbuhnya. 

Selama pekan lalu, sebagian masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia merasakan suhu panas yang bikin gerah.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 1 sampai 7 Mei 2022 berkisar antara 33 - 36,1 derajat celcius dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.

Suhu maksimum tertinggi di Tanah Air pada April selama empat sampai lima tahun terakhir sekitar 38,8 derajat celcius di Palembang pada 2019. Sedangkan pada Mei sekitar 38,8 derajat celcius di Temindung Samarinda pada 2018.

Adapun fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut menurut BMKG dipicu beberapa hal.

"Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," papar Guswanto.

Di samping itu, dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah disebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu lebih panas dirasakan masyarakat pada siang hari.

Cuaca panas terik pada siang hari di beberapa wilayah Indonesia ini disebut BMKG masih akan terjadi sampai pertengahan Mei.

"Dengan kondisi tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh. Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari dan juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close