Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Jadi Variant of Concern, Dokter Reisa Imbau Masyarakat Lakukan Booster

Nusantaratv.com - 21 Juni 2022

Dokter Reisa Broto Asmoro/ist
Dokter Reisa Broto Asmoro/ist

Penulis: Andi Faisal

Nusantaratv.com-Munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah mengakibatkan lonjakan kasus covid-19 di Amerika Serikat, Eropa, beberapa negara di Asia termasuk Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir jumlah kasus covid-19 di Tanah Air naik tajam dari ratusan menjadi ribuan kasus. 

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, kedua varian tersebut sudah dilabeli sebagai variant of concern (VoC) oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

dr Reisa menyebut untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19, bisa dengan vaksinasi booster. Menurutnya vaksin booster dapat menurunkan angka kesakitan dan kefatalan bila terinfeksi Covid-19.

"Mari saling bekerjasama dan bergotong- royong untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster untuk menghadapi covid-19 terutama dengan adanya variant of concern ini (BA.4 dan BA.5)," ujar dr Reisa Broto Asmoro, Senin (20/6/2022).

Dia mengimbau agar masyarakat belajar dengan pengalaman sebelumnya, di mana pernah mengalami gelombang Covid-19 varian Delta dan Omicron. Dengan demikian, ia mengajak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) seperti 3 M.

Menurutnya prokes mampu memberikan perlindungan kedua untuk melawan Covid-19. 
"Karena kita harus belajar dari pengalaman bahwa dapat kita simpulkan bersama (3M). mulai Penggunaan masker dengan benar, mencuci tangan rutin, dan menjaga jarak," jelasnya

"Kemudian vaksinasi booster dan melakukan gaya hidup sehat dan bersih, terbukti efektif sangat menekan penularan di tengah masyarakat," imbuhnya, mengutip okezonecom.

Untuk diketahui, label Variant of Concern (VoC) yang diberikan oleh WHO adalah klasifikasi varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. Reisa mengungkapkan tingkat kematian dari varian BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari varian Omicron awal.

"Diketahui jumlah kematian yang diakibatkan sepersepuluh dibandingkan varian omicron awal. Hingga kini dari jumlah pasien yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan, hanya ada 1 yang mengalami gejala sedang dengan keluhan batuk, sesak napas, sakit kepala, mual muntah dan nyeri perut," ungkap dr Reisa. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close