Nusantaratv.com - Debat calon presiden (Capres) 2024 beberapa waktu lalu masih menyisakan cerita lewat pandangan-pandangan dari para pakar politik di Indonesia.
Seperti yang disajikan Nusantara TV kali ini pada program "Spesial Report Popularitas Capres Pasca Debat" dimana Pakar Komunikasi Politik Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto yang memberikan pandangannya kepada tiga calon presiden 2024.
Gun gun mengatakan, tema debat yang diusung kemarin sebenarnya sudah dikuasi oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Namun, hal itu dipastikan menjadi titik tekan dan serangan dari kedua capres lainnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Soal geopolitik soal keamanan nah itu kan dimiliki sebenarnya Pak Prabowo karena sebagai Menhan, maka kemudian yang menjadi titik tekan dari serangan itu Pak Prabowo sehingga kalau kita lihat Pak Anies dari awal lewat kekuatan diksinya dia serang bapak Prabowo. Bahkan dari sejak segmen pertama dan semakin artikulatif pada saat misalnya segmen ke-4 dan ke-5," kata Gun gun di Studio Nusantara TV, Rabu (10/1/2024).
"Kalau kita lihat di situlah letak kebiasaan dalam berdebat itu biasanya ditentukan oleh tiga hal karena narasinya kemudian manajemen forumnya ya kemudian yang ketiga tentu terhubung juga dengan segmen audience yang disasar dari pesan-pesan yang kemudian mereka sampaikan," sambungnya.
Gun gun juga menilai serangan yang dilakukan oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat debat kemaren kurang menggigit atau kurang tepat sasaran.
Sebab gaya yang diperlihatkan Anies Baswedan pada debat kemaren tak memperlihatkan kharisma seorang pemimpin.
"Anies Baswedan menurut saya kurang berhasil ya, karena biasanya dia mampu menjaga ritme dan jarang sekali offensive berlebihan. Kemarin itu jika kita lihat kecenderungan dari semua segmen Anies Baswedan menyerang itu sebenarnya bukan khas dari gaya Anies," jelas Gun Gun.
"Oke kalau misalnya dia dengan gaya offensive tetapi manajemen forumnya lebih punya ritme, misalnya segmen 1 dan 2 dengan kekuatan retorika yang memiliki tiga hubungan emosional, kredibilitas dan komunikator. Kalau kemudian dia mampu menjaga ritme, maksud saya tidak full menyerang, dia lebih bisa membangun karisma dirinya sebagai calon pemimpin," ungkap Gun gun.
Menurut Gun gun, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang terlihat lebih matang dan menguasai arena debat dengan menjaga ritme serta di memiliki data yang cukup lengkap saat melancarkan serangannya.
"Nah kenapa kemudian terbaca kemarin Pak Anis posisi tingkat penerimaannya lebih rendah dibandingkan Pak Ganjar, karena Pak Ganjar mampu memainkan ritme ini contoh misalnya segmen 1 sampai 3 kecenderungannya bermain data dipilih ya segmen mana yang akan menyerang mana yang harus defensif," bebernya.
Selain itu, Gun gun juga menilai Ganjar Pranowo tampil pada debat kemaren membawa data yang sangat lengkap. Pada intinya, sepintar apapun manusia harus tetap bisa menerima masukan yang nantinya bisa digunakan sebagai basis data.
"Ganjar Pranowo bisa menjaga ritme dalam debat mulai dari segmen satu hingga enam. Selain itu, Ganjar Pranowo juga diperkuat dengan basis data-data yang keluar secara artikulatif dan terhubung pada setiap segmennya," ungkapnya.
"Disitulah letak persiapan Ganjar nampak lebih matang dibanding buat kontestan lainnya. Jadi untuk semua kandidat sepintar apapun butuh yang masukkan basis data untuk menopang kekuatan yang di sebut diksi dengan basis data yang meyakinkan," jelas Gun gun.