Nusantaratv.com-Calon gubenur Jawa Tengah nomor urut satu Andika Perkasa menyebut indeks pelayanan publik dan enam bidang lainnya di Jawa Tengah memburuk dalam tiga tahun terakhir.
Hal itu diungkapkan Andika Perkasa saat menyampaikan visi-misi pada awal debat perdana Pilkada Jateng 2024, Rabu (30/10/2024) malam. Debat membahas tema "Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel."
Pilkada Jateng diikuti dua pasangan calon yakni Andika Perkasa bersama Hendrar Prihadi sebagai paslon nomor urut 1 dan Ahmad Luthfi bersama Taj Yasin Maimoen.
"Jawa Tengah menunjukkan tren yang memburuk selama 3 tahun terakhir.
7 dari 10 indikator menunjukkan tren yang menurun. Begitu juga dengan indeks pelayanan publik. 3 tahun terakhir kita melihat tren yang memburuk yang mungkin disebabkan oleh turunnya penilaian integritas oleh KPK, turunnya indeks demokrasi maupun turunnya efisiensi perekonomian Jawa Tengah," beber Andika seperti diberitakan NusantaraTV dalam program Special Report.
"Dari bidang pendidikan juga begitu kita melihat bahwa rata-rata lama sekolah masyarakat Jawa Tengah usia 25 tahun ke atas hari ini masih sekitar 8 tahun. Dan terjadi kesenjangan yang cukup menonjol di mana satu kota bahkan punya rata-rata lama sekolah 11 seteengah tahun. Sementara di lain sisi ada kabupaten yang rata-rata lama sekolahnya baru mencapai 6,4 tahun," lanjutnya.
Andika menekankan hal ini sangat penting bagi siapapun calon gubernur wakil gubernur yang akan menjabat di periode 2024-2029.
"Karena apa? Kita dihadapkan pada SDG atau Sustainable Development Goals di mana gol pertama yaitu no poverty atau tidak ada kemiskinan. Ini cukup berat. Kita masih punya 10,47% rakyat miskin. Dan itu harus bisa ditekan sampai dengan nol kalau kita
memang ingin mengawal sampai dengan akhir periode 2029. Karena 2030 diharapkan target-target tersebut bisa tercapai," ujarnya.
"Malam hari ini kami siap untuk terlibat dalam debat yang menyangkut tata kelola pemerintahan membahas kepemimpinan dan reformasi birokrasi untuk mewujudkan Jawa Tengah yang lebih akuntabel dan transparan. Kami siap memberikan gagasan dan kami juga siap untuk menerima kritikan masukan untuk perbaikan konsep masing-masing apabila di antara kita kemudian ada yang mendapatkan amanah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2024-2029," tutupnya.