Nusantaratv.com - Spanyol melaporkan kasus kematian pertama terkait cacar monyet di wilayah Eropa pada Jumat (29/7/2022).
Laporan ini dinilai sebagai kematian pertama di Eropa akibat penyakit itu dan yang kedua di luar Afrika dalam wabah saat ini. Brasil melaporkan sebelumnya pada Jumat (29/7/2022) kematian terkait cacar monyet pertama di luar benua Afrika dalam gelombang penyakit saat ini.
Spanyol merupakan salah satu negara yang paling parah terkena dampak cacar monyet (monkeypox) di dunia. Hingga kini, 4.298 kasus virus telah dikonfirmasi di Spanyol, dan 120 orang dirawat di rumah sakit untuk perawatan, menurut Pusat Koordinasi Darurat dan Siaga Kementerian Kesehatan.
"Dari 3.750 pasien (cacar monyet) dengan informasi yang tersedia, 120 kasus dirawat di rumah sakit (3,2 persen) dan satu meninggal," kata pusat itu dalam laporannya, dikutip dari AFP, Sabtu (30/7/2022).
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang orang yang meninggal sambil menunggu hasil otopsi. Pada Sabtu (23/7/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah yang menyebar dengan cepat itu sebagai darurat kesehatan global, tingkat kewaspadaan tertinggi.
Menurut WHO, lebih dari 18.000 kasus telah terdeteksi di seluruh dunia di luar Afrika sejak awal Mei. "Telah terdeteksi di 78 negara dengan 70 persen kasus ditemukan di Eropa dan 25 persen di Amerika," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (27/7/2022).
Cacar monyet umumnya menjangkiti hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, namun manusia juga dapat terinfeksi virus. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika Tengah dan Barat.
Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi. Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.
Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.
Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang. Penyakit ini bisa terasa menyakitkan bahkan mengakibatkan pasien meninggal dunia.