Sondang Tampubolon Ajak Generasi Muda Jakarta Timur untuk Tidak Antipati dengan Politik

Nusantaratv.com - 05 April 2023

Sondang Tampubolon Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan
Sondang Tampubolon Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sondang Tampubolon mengajak generasi muda dan warga Jakarta Timur untuk tidak antipati dengan politik. Pasalnya, banyak hal dalam kehidupan ini diatur dan diputuskan melalui keputusan politik sebagaimana disampaikan penyair Jerman, Bertolt Brecht.

Ajakan itu disampaikan Sondang Tampubolon dalam sambutannya pada kegiatan sosialisasi tentang PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan Waskita Karya serta peran BUMN di Coverage Cafe di Jalan Laksamana Malahayati, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Jakarta, pada Selasa (4/4/2023). Di tempat yang sama, turut dilakukan pemberian beasiswa dari Yayasan Nusantara Membangun Bangsa, Sondang Tampubolon dan Yayasan Kementerian BUMN kepada 70 mahasiswa dan 120 pelajar setingkat SMA.

“Saya berharap nanti para adik-adik pelajar dan mahasiswa setelah lulus bisa ikut berkontribusi membangun bangsa dan negara kita. Apapun latarbelakang jurusannya. Baik itu hukum, sipil, ekonomi, informatika, seni budaya, sastra dan lain sebagainya. Ambil peran masing-masing untuk membangun bangsa dan negara kita tercinta Indonesia,” kata Sondang Tampubolon. 

Usai menyampaikan harapannya Sondang kemudian menyinggung soal pentingnya generasi muda dan warga masyarakat memahami politik. 

“Di sini yang anak muda pasti sebel nih dengan politik. Ada yang jurusan politik?” tanya Sondang kepada para mahasiswa peserta sosialisasi. 

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Sondang tak satu pun dari mahasiswa yang menjawab. Karena tak ada satu pun diantara mereka yang mengambil jurusan politik. 

“Engga ada? Kenapa engga ada yang masuk jurusan politik?” tanya Sondang lagi. 

Sondang pun mengungkapkan jika dirinya yang kini menjadi Anggota DPR RI bukan berlatarbelakang pendidikan politik. 

“Sejujurnya saya nih menjadi Anggota DPR RI, latar belakang pendidikan saya bukan politik. Saya itu jurusannya waktu dulu kuliah jurusan Teknik Fisika di Institut Teknologi Bandung,” tutur Sondang Tampubolon. 

“Tapi kenapa saya mau terjun di bidang politik?” lanjutnya.

“Ada yang sudah lihat Instagram saya hari ini?” tanya Sondang.

“Coba lihat apa yang ditulis di situ?” sambungnya.

Sondang kemudian meminta para pelajar dan mahasiswa untuk membuka dan melihat postingannya yang terbaru di Instagramnya @sondangtampubolon.dki1. 

“Tanpa sengaja postingan saya berhubungan dengan pertemuan kita hari ini,” ujarnya. 

Seorang mahasiswa bernama Sandra dari UPN Pondok Labu yang telah membuka dan melihat postingan terbaru Sondang kemudian maju ke depan untuk membacakannya. 

“Kata-kata dari sastrawan Jerman. Buta terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. 

Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik,” kata Sandra membacakan pandangan dari penyair Jerman, Bertolt Brecht yang hidup pada 1898 hingga1956.

“Ayo, jangan jadi penonton saja, kita ambil bagian dalam perkembangan dan kemajuan. Baik dalam lingkungan terkecil sampai yang terluas,” timpal Sondang Tampubolon.

“Jadi buta paling buruk itu adalah buta politik. Karena apa? Karena dia tidak bisa mendengar dan merasakan apa yang akan terjadi,” tambahnya.

Padahal, sambung Sondang, biaya pendidikan hari ini, itu ditentukan dari keputusan politik. Begitu juga dengan biaya kesehatan pada hari ini, itu ditentukan dari keputusan politik.

“Harga bawang bapak-ibu. Harga bawang berapa hari ini?” tanya Sondang kepada peserta.

“40 ribu per kilo,” jawab ibu-ibu peserta serempak.

“Rp40 ribu, besok Rp 50 ribu, 70 ribu atau kembali turun Rp10 per kilo itu adalah karena hasil keputusan politik,” ujar Sondang Tampubolon.

“Jadi anak-anak muda engga boleh yang namanya antipati dengan politik. Karena keputusan politik itu akan menentukan arah kebijakan masa depan bangsa Indonesia. Termasuk kebijakan apakah Semen Indonesia Group ini masih ada atau tidak,” tandasnya.

“Karena itu saya minta yuk, kalian-kalian yang nanti akan menerima beasiswa be expert. Jadi ahli di setiap jurusan kalian. IP nya harus di atas 3 semuanya,” imbau Sondang.

Sondang mengingatkan para mahasiswa dan generasi muda bahwa kelak mereka harus membuat keputusan politik terkait mau bekerja di perusahaan apa. 

“Kalian mau bergabung nanti dengan Semen Indonesia Group, itu merupakan keputusan politik juga. 

“Dan jangan lupa nanti di 2024 ketika ada pemilihan umum di DPR RI, Provinsi, DPRD dan pemilihan presiden itu akan menentukan harga bawang nantinya,” ujar Sondang.

“Saya enggak kampanye ya. Tapi saya mau mengajak anak muda untuk jangan antipati dengan politik,” imbuhnya.

Sondang pun mengimbau generasi muda untuk mengikuti perkembangan politik. Walaupun dinamikanya terkadang tak sesuai keinginan. 

“Ikuti dinamikanya. Kita harus mengerti dan kita harus memilih yang terbaik diantara pilihan-pilihan yang ada,” tukasnya. 

“Mudah-mudahan pertemuan kita hari ini bisa memberikan motivasi buat kita semua. Para siswa dan orang tua tetap semangat,” ujarnya. 

“Terima kasih sudah hadir pada hari ini. Semoga bermanfaat. Mudah-mudahan di kemudian hari bisa mengingat hari ini tanggal 4 April 2023, ada seorang anggota DPR RI Dapilnya Jakarta Timur dari partai PDIP Perjuangan menyemangati dan bisa memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara,” tutup Sondang Tampubolon yang disambut aplaus oleh seluruh peserta kegiatan sosialisasi.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close